Sukses

Dompet Dhuafa Sebar Bilik Disinfektan ke 1.000 Titik di Indonesia

Dompet Duafa telah menginisiasi bilik disinfeksi (disinfection chamber) yang ditempatkan di berbagai lokasi fasilitas umum.

Liputan6.com, Jakarta - Dompet Dhuafa resmi berusia 27 tahun pada Kamis, 2 Juli 2020. Lembaga merayakan hari jadinya tersebut dengan terus menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial (bansos) kemanusiaan dan perekonomian di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, Dompet Duafa telah menginisiasi bilik disinfeksi (disinfection chamber) yang ditempatkan di berbagai lokasi fasilitas umum, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan tempat strategis lainnya yang masih diakses masyarakat.

"Penempatan bilik disinfektan tersebar di 1.000 titik se-Indonesia, sebagai upaya cegah dan tangkal (Cekal) corona. Berbagai upaya lain juga Dompet Dhuafa lakukan melalui tim Disaster Managemen Center (DMC) dan divisi kesehatan, baik penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas umum hingga pemukiman Se Jabodetabek. Termasuk juga pengecekan kesehatan bagi para petugas yang menjalankan pekerjaan untuk penanggulangan corona," jelas Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika (DDR) Nasyith Majidi, Kamis (2/7/2020).

Selain bilik disinfeksi, Nasyith menambahkan, Dompet Dhuafa juga mendistribusikan paket sembako di berbagai wilayah termasuk di Jabodetabek, bersama para mitra berhasil mendistribusikan 36 ribu paket sembako bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Di sisi lain, ia melanjutkan, Dompet Dhuafa memprakasai ketahanan pangan keluarga, melalui langkah konkrit menanam sayur-mayur hingga budi daya ikan dalam ember (budikdamber) di halaman rumah. Ide tersebut muncul lantaran adanya keterbatasan pangan dan gerak lingkup masyarakat selama wabah pandemi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan

Kemudian menggugah Dompet Dhuafa untuk mengajak masyarakat dalam memanfaatkan lahan atau ruang terbuka yang kurang terkelola di sekitar rumah dan disulap menjadi kebun pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar serat dan protein.

"Alhamdulillahnya, program sudah bergulir di 12 provinsi. Salah satunya di Beji, Depok, yang kemarin sempat dikunjungi Chef Aiko untuk mengkreasikan masakan dari hasil panen kebun tersebut," sambung Nasyith.

Dalam menyalurkan bansos tersebut, Nasyith mengatakan Dompet Dhuafa juga turut memanfaatkan layanan digital. Contoh saja, saat ini transaksi donasi hampir semua menggunakan basis kanal digital agar memudahkan masyarakat berdonasi meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Jika tidak mengikuti kemoderanan, ia menegaskan, maka lembaga akan tertinggal di tengah masyarakat yang sudah berkembang.

"Seiring perjalanan 27 Tahun, Dompet Dhuafa bertansformasi dengan perkembangan digital mulai dari seluruh e-commerce, aplikasi Mumu, Barzah dengan mitra se-Jabodetabek, mobile banking, transfer bank, cash, dompet elektronik, QRIS, WhatsApp Pay maupun aplikasi berbasis Virtual Account, hal ini sebagai komitmen DD untuk memudahkan pelayanan masyarakat dan juga meningkatkan akuntabilitas DD," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.