Sukses

BPPT: 250 PCR Test Kit Buatan Lokal Masuk Uji Validasi

Terdapat ratusan PCR test kit yang bisa digunakan dalam beberapa pekan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, terdapat ratusan PCR test kit yang bisa digunakan dalam beberapa pekan ke depan. Saat ini PCR test kit yang sudah selesai diuji validasi sebanyak 250 kit.

"PCR test kit saat ini telah diselesaikan uji validasi dengan menggunakan 10 box, masing-masing 25 kit sehingga jumlahnya adalah 250 kit," kata Hammam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Gabungan Komisi VI, VII dan Komisi IX secara virtual, Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Hammam berharap hal ini akan selesai tepat waktu sambil menunggu bahan yang akan datang. Sebab ada dua bahan baku yang masih impor untuk melengkapi keseluruhan produksi 50 ribu test kit pada akhir bulan Mei yang akan datang.

Selain itu, dalam beberapa minggu ke depan akan 10 ribu prototipe test kit yang segera rampung. Ini segera disebarkan dan skill up mencapai 50.000 test kit bisa dilanjutkan.

Hammam menambahkan pihaknya dalam penanganan Covid-19 ini banyak membuat penciptaan prototipe, sertifikasi, uji klinis, izin produksi, izin edar. Dalam hal ini, yang harus dilakukan yakni menguatkan izin edar sampai izin industri. Sehingga seluruh hasil riset dan inovasi dapat diproduksi dalam skala besar.

"Kita harus menguatkan izin edar hingga industri dapat memproduksi dalam skala besar seluruh hasil riset dan inovasi untuk disampaikan kepada masyarakat luas," kata Hammam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ventilator Buatan Anak Bangsa Sedang Diuji

Selain itu, BPPT juga melaksanakan pengembangan sistem kecerdasan artificial. Ini akan melengkapi komplementer daripada proses testing. Sebab testing bisa dilakukan dengan rapid test, PCR test dan dilengkapi dengan deteksi melalui CT scan dan X Ray.

"Saya kira ini merupakan sebuah testing complementary yang masih dapat kita manfaatkan untuk memperbanyak kemampuan testing bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Saat ini prosesnya sedang dalam tahap proses uji untuk ventilator. Nantinya ini akan diproduksi melalui PT LEN, PT Polijaya, PT Dharma.

"Saat ini sudah ada tipe 3 proses produksi yang kita laksanakan dan kami berharap uji klinis akan berjalan dengan 3 produksi di PT LEN, PT Polijaya, dan PT Dharma dan emergency ventilator," kata Hammam.

Dia melanjutkan ini akan sangat bermanfaat untuk digunakan di instalasi gawat darurat (IGD) maupun ambulans. Hamam berharap pekan ini dapat menyerahkan kepada RS melalui Dirjen Farmakes untuk melaksanakan uji klinis.

Untuk itu Hammam meminta dukungan para anggota dewan dan seluruh stakeholder untuk dapat menyelesaikan uji klinis dan izin edar. Sehingga seluruh ventilator yang dikembangkan oleh anak bangsa bisa segera diproduksi.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini