Sukses

Tahan Penurunan Produksi, Pertamina Bor 411 Sumur di 2020

Mengoperatori blok migas tua membutuhkan upaya yang lebih giat dan meningkatkan biaya produksi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan mengebor 411 sumur pada 2020. Kegiatan ini dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi blok minyak dan gas (migas) tua.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina berupaya menahan laju produksi migas dari Blok Migas transisi yang ditugaskan Pemerintah untuk dioperasikannya. Caranya, dengan melakukan pengeboran sumur pengembangan yang dari di blok migas tersebut.

Pada tahun ini, Pertamina menargetkan pengeboran sebanyak 411 sumur, 122 sumur di antaranya berada di Blok Mahakam.

"Jadi target kita ngebor di 2020 itu ada 411 sumur, atau 90 persen target nasional," kata Nicke, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Menurut Nicke, mengoperatori blok migas tua membutuhkan upaya yang lebih giat dan meningkatkan biaya produksi. Pasalnya, laju penurunan produksi migas dari blok tua sangat cepat jika tidak dirawat dengana baik.

‎"Karena kita dapatkan blok-blok yang sudah tua yang sudah beroperasi lama. Jangankan meningkatkan produksi apalagi menahan," tuturnya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Pertamina untuk menahan laju produksi migas dari blok yang sudah tua adalah dengan menerapkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR).

"Ini adalah teknologi bagaimana kita mengangkat minyak-minyak yang menempel di bawah yang belum bisa diangkat, ini ada dengan steam fluid, ada chemical injection, ada dengan surfactan," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani Tak Yakin Target Lifting Migas 2020 Bisa Tercapai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pesimistis target produksi siap jual atau lifting minyak dan gas (migas) pada tahun ini akan tercapai. Adapun target pemerintah di 2020 sebesar 755 ribu barel per hari untuk lifting minyak dan 1,191 juta barel setara minyak per hari untuk lifting gas.

"Lifting minyak dan gas saya tidak terlalu optimistis  bahwa ini akan terpenuhi," ujar Sri Mulyani saat memaparkan realisasi APBN 2019 dan outlook 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Target lifting tidak terpenuhi karena penemuan dan eksplorasi sumur baru tidak terpenuhi pada tahun lalu. Di mana, dalam catatan pemerintah realisasi hingga November 2019 hanya 741 ribu barel per hari dari target APBN 775 ribu barel per hari.

"Mungkin sama dengan yang terjadi di 2019 karena eksplorasinya mungkin serta penemuan sumur baru tidak memberikan janji untuk peningkatan," jelasnya.

Sri Mulyani melanjutkan, lifting yang cukup tertekan akan berdampak pada penerimaan pajak Indonesia tahun ini. "Harga, lifting dan nilai tukar mungkin akan memberikan downside risk pada pertumbuhan penerimaan perpajakan kita," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina

  • migas