Sukses

Jokowi Belum Putuskan Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg

Pencabutan subsidi harus diputuskan pada rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum memutuskan rencana untuk mencabut subsidi LPG 3 Kg. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan nantinya akan diputuskan pada rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Belum, harus lewat ratas," kata Jokow di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).

Dia menjelaskan nantinya dalam rapat terbatas akan ditentukan terkait hal tersebut. Kementerian ESDM juga belum memberikan laporan terkait rencana perubahan tersebut.

"Belum sampai di ratas baru memutuskan setelah ada angka-angka," ungkap Jokowi.

Sebelumnya, Pemerintah akan menerapkan penyaluran subsidi LPG 3 Kilogram (Kg) tertutup pada pertengahan tahun ini. Dengan begitu, setiap satu keluarga miskin yang berhak menerima subsidi hanya diperbolehkan membeli tiga tabung setiap bulannya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial menyampaikan, distribusi subsidi Elpiji 3Kg dibatasi lantaran merupakan yang terbesar dibanding alokasi subsidi energi yang lain.

"Pemerintah ingin mengendalikan, karena itu salah satu kontribusi subsidi terbesar di Republik ini," kata Ego di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (15/1).

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menteri ESDM Jamin Rakyat Tak Mampu Tetap Dapat Subsidi Elpiji 3 Kg

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan masyarakat kurang mampu akan tetap mendapat subsidi gas elpiji 3 kg.

Hal ini diungkapkannya setelah kabar harga gas elpiji 3 kg naik mencuat beberapa waktu lalu. Nantinya, skema penyaluran epliji tersebut akan bersifat tertutup.

"Tertutup maksudnya kita identifikasi dulu, mana yang berhak terima mana yang nggak. Nggak dibatasi, yang terima tetap terima, tapi nanti akan teridentifikasi," papar Arifin di Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

Nantinya, identifikasi ini bisa mencegah adanya kebocoran penyaluran gas elpiji tersebut.

Sedangkan mengenai kompensasi, Arifin menyatakan bisa berupa uang tunai, namun hal itu tengah dibahas sekarang.

"Ya, nanti diberikan uang seperti cash (uang tunai) kira-kira, tengah dibahas," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi bahwa masyarakat yang tidak terdaftar tidak akan menerima subsidi tersebut, Arifin langsung menegaskan bahwa masyarakat itu mampu.

"Ya (tidak dapat subsidi). Berarti memang mampu," tuturnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.