Sukses

PNM Salurkan Pembiayaan Rp 24 Triliun Sepanjang 2019

PNM mematok target pertumbuhan pembiayaan sebesar 10-20 persen di 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatat jumlah penyaluran pembiayaan sepanjang 2019 mencapai Rp 24 triliun. Adapun jumlah itu terdiri dari Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 3,9 triliun dan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebanyak Rp 20,1 triliun.

"Realisasi pembiayaan 2019 secara nasional Rp 24 triliun untuk ULaMM dan Mekaar. Nasabahnya untuk Mekaar 6 juta nasabah, ULaMM 73 ribu nasabah. Dari Rp 24 triliun tersalurkan semuanya," kata Executive Vice President Bisnis PNM, Kindaris di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Sementara untuk tahun ini, perseroan mematok target pertumbuhan pembiayaan sebesar 10-20 persen. Pertumbuhan tersebut nantinya akan dibicarakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar pada hari ini.

"Siang ini kita mau RUPS. Tapi yang jelas kita ada peningkatan 10 persen. sekitar 10-20 persen. Tinggi sekali ya planning kita begitu tapi belum disetujui sama kementerian," jelas dia.

Untuk target nasabah PNM sendiri, khususnya program Mekaar pihaknya mematok sebanyak 7,3 juta nasabah pada tahun ini. Target tersebut didasari dari jumlah nasabah tahun lalu sebesar 6 juta nasabah yang sudah terpenuhi. Adapun sampai dengan per hari ini nasabah Mekaar mencapai 6,1 juta orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi

Dia menambahkan dalam mendukung target pembiayaan dan pertumbuhan nasabah pada tahun ini, perseroan mengaku sudah memiliki sejumlah strategi. Salah satunya yakni melakukan perluasan jaringan, dengan membuka cabang baru sebanyak 200 unit.

"Cabang akhir 2019 total 2,700 cabang. itu jaringan layanan kita. ULaMM ada 623 kantor unit layanannya," imbuh dia.

Untuk tahap awal, perluasan jaringan cabang sendiri akan berpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara untuk di luar Jawa sendiri pihaknya masih mempertimbangkan. "Luar Jawa belum, nanti mungkin ke Sumatra dan Kalimantan," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini