Sukses

Tak Ada Gaji ke-13, Indeks Tendensi Konsumen Turun di Kuartal III

Indeks Tendesni Konsumen ini menurun jika dibandingkan dengan realisasi pada Kuartal II-2019, yakni berada di posisi 125,68.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Tendensi Konsumen (ITK) nasional pada Kuartal III-2019 sebesar 101,03. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan realisasi pada Kuartal II-2019, yakni berada di posisi 125,68.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan posisi penurunan ini disebabkan oleh ketiga faktor komponen pembentuk. Ketiga komponen tersebut masing-masing mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Adapun pendapatan rumah tangga hanya berada diposisi 100,39, merosot bila dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 130,97.

Kemudian pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi rumah terkoreksi dari posisi sebelumnya 112,62 menjadi 102,70. Lalu, volume konsumsi bahan makanan juga turun dari posisi 129,65 turun menjadi 100,42.

"Jauh lebih lambat dibanding opini mereka pada kuartal II-2019 yang 125,68 karena kuartal III ini pendapatannya menajdi flat katena waktu kuartal II mereka ada gaji ke 13 dan lain lain. Inflasi tidak terpegaruh sehingga boleh dibilang flat," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11).

Suhariyanto mengatakan, peningkatan kondisi ekonomi konsumen di tingkat regional ini terjadi di 23 provinsi. Nilai ITK tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai sebesar 114,89 dan terendah berada di Riau, yakni 896,13.

Kendati demikian, pria yang kerap disapa Kecuk ini memprediksi kondisi ekonomi terhadap indeks tendensi konsumen kuartal IVI-2019 diperkirakan akan meningkat. Perkiraan nilai ITK, kata Kecuk, bakal berada di 103,80.

Seperti diketahui, ITK adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).

ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada kuartal berjalan dan perkiraan pada kuartal mendatang

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,02 Persen di Kuartal III 2019

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kurtal III 2019 sebesar 5,02 persen (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 yang sebesar 5,05 persen yoy.

Selain itu, pertumbuhan ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2018 yang tercatat 5,17 persen yoy.

Namun jika dihitung secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal I 2019 hingga kuartal III 2019 mencapai 5,04 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III 2019 tercatat 5,02 persen. Dibandingkan kuartal II 2018 pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,06 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Di samping itu, BPS juga mencatat harga komoditas migas dan non-migas di pasar internasional pada kuartal III 2019 secara umum mengalami penurunan jika secara kuartal (q to q). Penurunan juga terjadi jika dibandingkan secara tahunan (yoy). Hal ini tentu berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

Salah satunya terjadi penurunan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada kuartal III-2019 mengalami penurunan 16,5 persen dari kuartal II-2018.

Kemudian batu bara mengalami penurunan harga 42,7 persen serta minyak kelapa sawit (CPO) turun 6,85 persen, sementara harga karet naik 1,79 persen

"Di sisi lain, dari empat negara mitra dagang utama Indonesia, perekonomian tumbuh tapi cenderung melambat diantaranya adalah China, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Singapura. Ini semua faktor yang pengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.