Sukses

Dorong Inklusi Keuangan, Rekening Bank Bakal Jadi Syarat Masuk SMP

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso terus melakukan berbagai cara demi meningkatan inklusi keuangan Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan pemerintah terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya dengan mendekatkan akses perbankan kepada masyarakat sejak dini.

Salah satu opsi yang sedang dipikirkan yakni keharusan memiliki rekening bank bagi pelajar sejak SMP. Rekening bank direncanakan bakal menjadi salah satu syarat masuk SMP.

"Generasi baru kan masuk sekolah harus diedukasi dong. Produk-produk keuangan apa. Kalau tidak begitu nanti kan terlalu terlambat. Kalau perlu apakah nanti anak sekolah SMP harus dipersyaratkan punya rekening," kata dia, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Dengan demikian, diharapkan kesadaran menabung dengan memanfaatkan produk-produk jasa keuangan sudah terbangun sejak dini. "Supaya paham produk-produk keuangan lebih dini. Kalau sudah begitu, sudah minded, otomatis kalau punya uang pasti ke tabungan," jelas Wimboh.

Dia menjelaskan, sejauh ini, edukasi dan upaya membangun kesadaran akan pentingnya inklusi keuangan sudah dijalankan OJK. Hanya saja memang belum dimasukkan dalam bentuk aturan yang tegas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diskusi Dengan Kementerian Terkait

Dia pun menegaskan bahwa rencana ini masih harus didiskusikan dengan Kementerian terkait. Karena itu, Wimboh belum dapat memastikan kapan wacana tersebut akan terealisasi.

"Sekarang ini kan kampanyenya masuk sekolah kampanye rekening kampanye tabungan, simpel simpanan pelajar, tapi belum ada persyaratan khusus bahwa kamu kalau tidak punya tabungan, nggak punya rekening nggak bisa terdaftar itu belum ada. Ini kita akan diskusi dengan Kementerian terkait," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.