Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menjalin kerjasama dengan Freepoint Commodities Pte. Ltd, perusahaan perdagangan komoditas internasional dan perusahaan investasi, untuk mengoptimalkan penggunaan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pulau Sambu.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, kerjasama ini merupakan bagian dari upaya Pertamina, mengoptimalkan aset perusahaan dan untuk memasok komoditas ke pasar internasional.
Baca Juga
"Kesepakatan ini adalah momen penting, diharapkan dapat memberi kontribusi pendapatan dan nilai tambah strategis bagi perusahaan serta negara," ujar Kat Gandhi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Advertisement
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, TBBM yang terletak di Pulau antara Batam dan Singapura ini dinilai sangat strategis, sebagai titik pasok untuk komoditas BBM yang bisa diperdagangkan secara internasional.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jadi Pemasok
Fajriyah menambahkan, dalam kerjasama ini, Pertamina akan menjadi pemasok produk yang disimpan dan diracik di TBBM Pulau Sambu, operasional terminal yang dilaksanakan oleh Pertamina kemudia dioptimalisasi dan didukung oleh Freepoint.
Selain itu, Pertamina juga memiliki opsi untuk membeli produk akhir dari TBBM Pulau Sambu, guna keperluan domestik maupun dijual ke luar negeri.
"Selama ini TBBM Pulau Sambu digunakan sebagai tempat penyimpanan BBM Pertamina. Selain memberikan nilai tambah, kerjasama ini juga tidak mengganggu distribusi BBM yang tetap berjalan seperti biasanya," tuturnya.
Advertisement
Vice Chairman Freepoint Commodities. Sheldon Pang menjelaskan, Freepoint adalah salah satu pedagang bahan bakar minyak, pemasok bunker terbesar di belahan bumi bagian barat (Western Hemisphere).
"Kami sangat bahagia dapat bergandeng tangan dengan Pertamina untuk mendukung rencana perbaikan infrastruktur minyak Indonesia, juga pengembangan usaha low sulphur bunkering di Indonesia,” tandasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement