Sukses

Banyak Raih Penghargaan, Sri Mulyani Diharapkan Tuangkan Kemampuan Lewat Kebijakan

Sederet award dari berbagai lembaga internasional dinilai bisa mengangkat citra mantan Managing Director World Bank itu.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kerap meraih penghargaan dari internasional. Dia pun diharapkan bisa merefleksikan hal ini pada kebijakan-kebijakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) demi mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Jokowi itu kalau memberi arahan selalu mengatakan rasa. Bagaimana program itu menjadi rasa, tidak hanya menjadi sebuah kata,” ujar Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun, Kamis (17/1/2019).

Dia memberikan apresiasi kepada Sri Mulyani Indrawati yang telah meraih berbagai penghargaan atau award. Lebih lanjut, berbagai award tersebut diharapkan bisa bermanfaat bagi rakyat.

Sederet award dari berbagai lembaga internasional dinilai bisa mengangkat citra mantan Managing Director World Bank itu.

Sri Mulyani memperoleh berbagai jenis penghargaan. Antara lain Finance Minister of the Year, East Asia Pacific dari Global Markets Magazine, Best Minister in the World Award pada World Government Summit di Dubai, penghargaan Leader in Rising Asia dari Singapore Institute of International Affair (SIIA).

Selain itu, SMI juga memperoleh Finance Minister of The Year 2008 for Asia dari Emerging Markets, Menkeu Terbaik di Asia Pasifik 2018 versi FinanceAsia, hingga Most Powerful Women versi Forbes. Terakhir adalah penghargaan sebagai Menkeu terbaik di asia pasifik versi media keuangan The Banker.

“Bahwa citra yang kita bangun itu dirasakan oleh rakyat dalam sebuah rasa yang bisa diserap dalam kapasitas rakyat,” kata Misbakhun.

Dia mengaku terpaksa memberikan masukan kritis kepada Menkeu. Alasannya, visi dan misi Presiden Jokowi termasuk yang tertuang dalam Nawacita yang menjadi janji kampanye harus bisa direalisasikan oleh para menteri.

“Yang saya ingin sampaikan bahwa para pembantu presiden me-mention setiap keberhasilan sebagai kesuksesan pemerintahan Presiden Jokowi. Ini demi kebaikan bersama,” tegasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tax Ratio

Lebih lanjut, dia menyoroti tax ratio Indonesia yang saat ini ada di kisaran 11,5 persen. Angka itu naik dibandingkan rasio pajak sebelumnya di kisaran 10,7 persen.  

Misbakhun ingin mengetahui faktor penyebab kenaikan tax ratio. Sebelumnya Indonesia menggelar program pengampunan pajak atau tax amnesty yang dianggap cukup sukses.

Tax amnesty merupakan cita-cita besar Pak Jokowi dan terealisasikan dengan sangat baik di tahun 2016. Saya dari partai pendukung pemerintah kemudian merasakan reformasi perpajakan itu terbukti,” katanya.

Namun, tutur Misbakhun, keinginan Presiden Jokowi untuk membentuk Badan Penerimaan Pajak, menurunkan tarif pajak demi menggenjot penerimaan dan menggerakkan ekonomi belum sepenuhnya terealisasi.

“Presiden ingin memberikan tarif yang kompetitif dan ini butuh effort luar biasa,” ujar Misbakhun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.