Sukses

Dalam 4 Tahun, Pemerintah Telah Merevitalisasi 4.211 Pasar

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan mampu merevitalisasi 5.248 pasar rakyat dalam 5 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan mampu merevitalisasi 5.248 pasar rakyat dalam 5 tahun atau untuk periode 2015 hingga 2019. Khusus di 2019 ini Kemendag menargetkan 1.037 unit pasar rampung terbangun.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, tahun ini merupakan tahun terakhir untuk mencapai target pembangunan atau revitalisasi 5.000 pasar rakyat.

"Hingga periode dari 2015-2018, sudah sebanyak 4.211 pasar telah berhasil direvitalisasi. Tahun ini kami targetkan 1.037 pasar rampung. Ada rencana untuk buat pasar induk baru di 2019, tapi jumlahnya tidak banyak," tuturnya di Gedung Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

Dengan target 1.037 pasar rakyat rampung, dipastikan target pemerintah dalam membangun 5 ribu pasar rakyat akan tercapai.

Adapun rincian pasar rakyat yang dibangun pemerintah pada tahun 2015 sebanyak 1.023 pasar, di tahun 2016 sebanyak 793 pasar, di tahun 2017 sebanyak 851 pasar, dan di tahun 2018 sebanyak 1.544 pasar.

Dia menambahkan, untuk total dana yang akan dibutuhkan dalam membangun 5.248 pasar itu mencapai Rp 3,1 triliun.

"Total dana yang digunakan untuk revitalisasi pasar ini sekitar Rp 3,1 triliun," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Pemerintah Bangun Ribuan Pasar Tradisional

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pemerintah telah memberikan perhatian khusus terhadap pasar tradisional. Dalam empat tahun terakhir, ribuan pasar telah dibangun dan direvitalisasi oleh pemerintah.

Jokowi mengatakan, sejak menjadi Walikota Solo, selama 8 tahun dirinya membangun 29 pasar di kota tersebut. Hal ini agar pasar di Solo bersih, tidak bau dan lebih layak.

"Itu kecintaan saya terhadap pasar rakyat. Bangun semuanya. Dari pasar yang becek, tidak teratur, tidak rapi, tidak ada tempat parkir, bau. Jadi pasar yang ada tempat parkirnya, pasar yang bersih, tertata, tidak bau. Memang konsumen membeli atau menghendaki seperti itu," ujar dia di Hotel Arya Duta, Rabu (12/12/2018). 

Selama empat tahun masa pemerintahannya, lanjut Jokowi, ribuan pasar telah terbangun dan direvitalisasi. Pasar-pasar tersebut tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di desa dengan skala yang lebih kecil.

"Sekarang dalam empat tahun ini sampai 2017 sudah bangun 2.660 pasar di seluruh tanah air. Ditambah 2018 sekitar 1.500-an. Plus pasar di desa yang telah dibangun 6.500 pasar desa. Meski kecil kecil tapi ini sangat bermanfaat bagi ekonomi di pedesaaan," kata dia.

Jokowi mengungkapkan, di tengah persaingan dengan pasar modern, pasar tradisional memang memerlukan perhatian dari pemerintah. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap eksis di tengah-tengah masyarakat.

"Kenapa pasar rakyat harus diberikan perhatian? Pasar tempat berkumpulnya produk-produk, hasil-hasil baik dari petani, nelayan, pengrajin semua berkumpul di situ. Kalau dari petani, kita tahu ada sayur mayur, dari pengrajin ada tempe tahu. Dari peternak ada ayam sapi. Semuanya berkumpul di pasar rakyat,” tutur dia.

Jokowi menuturkan, pasar rakyat perlu perhatian khusus sehingga tetap bertahan di tengah gempuran supermarket.

"Oleh sebab itu, pasar rakyat memang memerlukan perhatian khusus agar eksistensi pasar betul-betul tetap bisa survive di tengah hypermarket, supermarket, pasar modern yang hampir di semua kota ada," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.