Sukses

Menhub Ingin Konstruksi Tol Cikampek Berhenti saat Natal dan Tahun Baru

Puncak arus libur Natal, yakni 24 Desember, sedangkan untuk Tahun Baru 28 Desember 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pekerjaan konstruksi tol Jakarta-Cikampek dihentikan sementara saat puncak arus Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Langkah tersebut dilakukan karena diperkirakan masyarakat akan memadati tol Jakarta-Surabaya dengan peningkatan hingga 20 persen.

“Oleh karenanya pada liburan Natal itu, kegiatan konstruksi kita harapkan dihentikan beberapa hari. Dengan itu kalau Jakarta-Cikampek selesai, tidak ada masalah,” kata Budi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/12/2018).

Ia menegaskan penghentian tersebut sifatnya hanya sementara hingga kondisi jalan sudah kondusif. “Cuma beberapa hari saja,” katanya.

Budi sudah memerintahkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk pengaturan di tol Cikampektersebut.

“Nanti saya serahkan BPTJ untuk mengatur, cuma berapa hari saja,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jajal Tol Baru

Dia menuturkan bahwa adanya penambahan jumlah pengguna jalan tol memang tidak bisa dihindari karena saat ini jalan tol Jakarta-Surabaya sudah tersambung dan sebagian masyarakat ingin mencoba melintasinya.

“Ya, pasti itu akan terjadi karena biasanya koneksi jarak pendek, begitu diperpanjang maka otomatis karena jurusannya menambah, jadi juga bertambah, justru kita mencari cara mengelola Jakarta-Cikampek dengan baik,” katanya.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub memproyeksi adanya kenaikan jumlah penumpang umum sekitar 12,74 persen dari 22 juta penumpang menjadi 24,8 juta penumpang.

Sementara itu, untuk puncak arus libur Natal, yakni 24 Desember, sedangkan untuk Tahun Baru 28 Desember 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.