Sukses

Genjot Wisata, Angkasa Pura I Lirik Kelola 2 Bandara di NTT

NTT adalah provinsi dengan bandara terbanyak, tapi pesawat kadang datang dan kadang tidak.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) menjajaki pengelolaan dua bandar udara (bandara) di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menggenjot sektor pariwisata. Kedua bandara tersebut, yaitu Bandara Komodo Labuan Bajo dan David Constantijn Saundale di Pulau Rote yang kini masih dikelola oleh Kementerian Perhubungan.

"Kemarin sempat kita melakukan penjajakan bandara Labuhan Bajo untuk dikelola. Pak Gubernur juga menyampaikan Rote, nanti kita lihat ke sana," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi, usai menghadiri acara Collaborative Destination Development: Explore the Amazing Destination at East Nusa Tenggara di Kupang, Selasa (11/12/2018).

Menurut Faik, dua bandara ini cukup menarik secara bisnis. Sebab, jika dilihat dari pergerakan trafik penumpang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dia mencontohkan pertumbuhan trafik Bandara Komodo Labuan Bajo sepanjang periode 2015-2017 mencapai 25 persen.

Di NTT, lanjut Faik, Angkasa Pura I saat ini baru mengelola Bandara El Tari Kupang. Khusus untuk El Tari saat ini perseroan tengah meningkatkan kapasitas bandara tersebut dengan alokasi dana Rp 400 miliar. Ditargetkan Bandara El Tari sudah bisa menampung 2,8 juta penumpang per tahun pada Juli 2019.

"Pada Juli 2019 nanti bisa dinikmati bandara baru yang lebih besar dengan kearifan lokal yang tetap terjaga," kata Faik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bandara Terbanyak

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mendukung rencana Angkasa Pura I untuk menggenjot pengembangan pariwisata di NTT. Apalagi saat ini NTT telah memiliki 15 bandara dan 45 pelabuhan yang siap menyambut para wisatawan.

"NTT adalah provinsi dengan bandara terbanyak, tapi pesawat kadang datang dan kadang tidak. Ada 45 pelabuhan laut, tapi tidak ada kapal yang datang dari awal pelabuhan berdiri," jelas dia

Dengan langkah-langkah yang diterapkan AP I diharapkan makin banyak wisatawan datang ke NTT. "Destinasi wisata kami itu banyak. Kami punya pantai, air terjun, gunung hingga komodo yang luar biasa," tuturnya.

Pemprov pun tak tinggal diam dengan gencar membangun infrastruktur untuk mempermudah akses menuju ke tempat wisata. "Pada 2019, akses-akses ke destinasi wisata akan kami bangun. Khusus jalan provinsi tuntas dalam 3 tahun ke depan," janji Viktor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.