Sukses

Pengusaha Truk Berbagi Tips Penerapan B20 Biar Efektif

Para pengusaha truk sampai sekarang masih meragukan kemampuan B20 jika diterapkan di kendaraan pengangkut logistik.

Liputan6.com, Jakarta - Para pengusaha truk sampai sekarang masih meragukan kemampuan B20 jika diterapkan di kendaraan pengangkut logistik. Karena selama ini, uji coba yang dilakukan pemerintah hanya dilakukan di kendaraan kecil.

Meski begitu, para pengusaha truk harus menerapkan B20 di kendaraannya jika tak ingin terkena sanksi. Untuk itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia ( Aptrindo) Kyatmaja Lookman sedikit berbagi tips penerapan B20 di truk.

"Agen Pemegang Merk (APM) sendiri hanya bisa menjamin truk keluaran 2016 ke atas sejak Perpres itu keluar," tegas Kyat kepada Liputan6.com, rabu (12/9/2018).

Berikut tips tersebut: 

1. Pasang Water Separator

Sifat biosolar yang mengikat air mengakibatkan air ini bisa tersedot ke ruang bakar. Maka untuk menghindari terjadinya kerusakan mesin bagi truk-truk yang belum ada water separator filter harus segera dipasang.

"Vital sekali fungsi water separator karena untuk mencegah kerusakan mesin karena kondensasi ataupun oknum-oknum nakal yang mencampurkan air ke tanki," ujar Kyat.

2. Bersihkan Tanki BBM

karena biosolar punya sifat detergensi yang tinggi dan juga korosif dia akan membersihkan kotoran yang ada di dalam tangki.

Tidak hanya tangki BBM tapi tangki SPBU tangki Induk dan sebagainya. Untuk tangki BBM akan diperlukan coating untuk mencegah korosi di tangki BBM.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Cek Filter Reguler

Stok yang tersedia sekarang mungkin hanya bisa bertahan dua minggu setelah itu stok B20 yang akan ada di SPBU. Kotoran-kotoran eks tangki berpotensi memampatkan filter. Oleh sebab itu perlu pembersihkan secara reguler.

4. Percepat Frekuensi Penggantian Oli dan Filter Oli Solar

Jangan menggunakan frekuensi penggantian rutin tapi percepat misal biasa 20 ribu km jadikan 15 ribu atau 10 ribu km untuk mencegah terjadi Gel-ing di filter dan injektor.

"Sebagai pengusaha angkutan mungkin 4 hal tersebut yang bisa kita kerjakan untuk memitigasi dampak B20 ke kendaraan yang sudah ada itu belum biaya akibat lebih borosnya bbm, potensi kerusakan mobil,dan sebagainya," tutup Kyat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.