Sukses

Ekspor Minuman Beralkohol ke AS Bakal Tekan Defisit Neraca Dagang

Kementerian Perindustrian menyatakan, industri minuman memang menunjukkan tren pertumbuhan ekspor yang positif.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakin ekspor minuman beralkohol yang dilakukan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dapat perbaiki neraca perdagangan yang defisit.

Plt Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ahmad Sigit Dwi Wahyono menyampaikan hal tersebut ketika ditemui di Kompleks PT Multi Bintang Indonesia, Tangerang, Banten, Senin (13/8/2018).

"Iya pasti namanya ekspor mendapatkan devisa. Dia pasti akan mengurangi defisit neraca perdagangan kita," ujar dia.

Ahmad menjelaskan,  industri minuman memang menunjukkan tren pertumbuhan ekspor yang positif. Kemenperin mencatat, pada periode Januari-Juni 2018 pertumbuhan ekspor industri minuman tumbuh 8,4 persen. Jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor industri makanan yang sebesar 2,5 persen.

"Kalau untuk makanan dan minuman itu sangat baik ya. Dari dulu pertumbuhannya pasti di atas pertumbuhan ekonomi bahkan bisa dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi," kata dia.

"Kalau kita lihat semester pertama (tahun 2018) ini pertumbuhannya saja 6,87 persen. Itu adalah pertumbuhan yg sedang. Biasanya dia tumbuh sekitar 9 persen sampai 10 persen," lanjut dia.

Ahmad mengatakan, Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri sebesar 5,6 persen pada 2018.

"Kalau Kementerian Perindustrian secara overall itu targetnya sekitar 5,6 persen untuk 2018. Tapi ada yang pertumbuhannya negatif, ada yang pertumbuhannya positif. Kalau industri makanan ini selalu positif (pertumbuhannya)," ujar dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI sepanjang Juni 2018 mengalami surplus sebesar USD 1,74 miliar. Sebelumnya neraca perdagangan RI mengalami defisit sebesar USD 1,52 miliar  pada Mei 2018.

"Surplus ini berasal dari surplus non-migas USD 2,14 milliar. Tapi terkoreksi defisit oleh migas terutama hasil minyak. Neraca perdagangan Juni surplus cukup lumayan. Diharapkan neraca perdagangan akan surplus pada bulan-bulan berikutnya," kata Kepala BPS , Suhariyanto di Kantornya, Senin 16 Juli 2018.

Sementara itu, posisi ekspor Indonesia pada Juni 2018, BPS mencatat sebesar USD 13,00 miliar atau turun 19,80 persen dari posisi Mei 2018 yang sebesar USD 16,12 miliar.

"Apabila dibandingkan dengan Juni 2017 maka terjadi kenaikan ekspor sebesar 11,47 persen dari sebesar 11,66 miliar," ujar dia. 

Sementara dari sisi impor, pada Juni 2018 tercatat sebesar USD 11,26 miliar atau turun 36,27 persen dari posisi Mei 2018 sebesar USD 17,64 miliar. Bila dibandingkan dengan impor Juni 2017 tercatat naik sebesar 12,66 persen dari sebesar USD 9,99 miliar. 

Neraca perdagangan Juni 2018 baik impor maupun ekspor menurun. Ini karena siklus Lebaran. Adanya libur panjang sehingga berkurangnya kegiatan ekonomi.  

"Penurunan ekspor di Juni 2018 yang berketepatan dengan Lebaran ini hal biasa yang terjadi. Ada libur panang jadi penurunan kegiatan ekonomi. Penurunan impor di bulan Lebaran juga sesuatu yang biasa, karena terjadi di tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia.

"Juni 2018 penurunan impor jauh lebih tajam dibanding periode tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan supaya ke depan bisa lebih turun," tambah dia.

 

Reporter: Wilfridus S. Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdana, Multi Bintang Ekspor Minuman Beralkohol ke AS

Sebelumnya, PT Multi Bintang Indonesia Tbk tengah agresif mencari pasar baru di luar negeri. Kali ini, produsen bir merek Bintang tersebut memperluas pasar ke Amerika Serikat (AS), setelah ekspor sebelumnya ke Korea Selatan pada Mei 2018.

Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia Michael Chin, mengatakan, pada hari ini perusahaan melakukan ekspor perdana ke AS. Ekspor ini menjadi tanda makin besarnya penetrasi produk minuman beralkohol Indonesia ke pasar global.

"Hal penting ketika kita melakukan ekspor bir adalah branding. Sehingga kita tidak terlalu konsen dengan value tapi bagaimana membangun brand," katanya dalam Seremoni Ekspor Perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat, Tangerang, 13 Agustus 2018.

Berhasilnya produk dalam Indonesia menembus pasar di negeri Paman Sam tersebut juga menjadikan Indonesia semakin siap bersaing dengan negara produsen minuman beralkohol lainnya.

"Yang paling penting adalah bagaimana kami berkompetisi dengan market lain seperti Thailand atau Vietnam," ujar dia.

Plt Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwi Wahyono mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian mengapresiasi prestasi bisnis yang telah dicapai Multi Bintang Indonesia.

"Dengan berhasil mengekspor ke Amerika tentunya menjadi breakthrough atau terobosan baru, mengingat ketatnya persaingan untuk menembus pasar AS," ungkapnya.

Pemerintah, kata dia, tentu mengharapkan kinerja positif ini tetap dijaga, salah satunya melalui kreasi jenis produk baru. Dengan begitu sektor industri minuman dapat tumbuh lebih moncer lagi.

"Terima kasih sudah bereksplorasi dan menembus pasar Amerika dengan ekspor produk bir Bintang. Diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia dan peningkatan pendapatan negara yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi domestik maupun regional," tandasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.