Sukses

Jumlah Pemudik Melonjak, AP I Tambah Jam Operasional Bandara

Angkasa Pura I akan menambah jam operasional beberapa bandara selama musim mudik Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP 1 mengungkapkan tahun ini pemudik yang menggunakan pesawat melonjak hingga 6 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

"Kita mengidentifikasi arus H-8 dan H+8 dan kita prediksi tahun ini jumlah pemudik yang memanfaatkan bandara AP 1 naik 6 persen per harinya. Dari H-8 dan H-2 sudah 876 ribu atau meningkat 5,2 persen dibanding tahun lalu," kata Faik saat ditemui di Kemayoran, Jakarta, Senin (11/6/2018).

Faik menilai melonjaknya penumpang pesawat setiap tahun menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Agar penumpang lebih nyaman dan terlayani secara maksimal, beberapa bandara memberlakukan jam operasional 24 jam.

"Agar masyarakat lebih nyaman, kita tambah jam operasional bandara sehingga kalau ada kebutuhan extra flight dari airlines bisa kita penuhi," ujarnya.

Bandara yang menambah jam operasi di antaranya adalah Bandara di Bali, Surabaya, Ujung Pandang, Yogyakarta, dan Manado.

"Bandara lain juga fleksibel, bisa kita negosiasikan dan penuhi," terangnya. 

Selain itu, jumlah petugas keamanan bandara (Avsec) pun mengalami penambahan. Periode mudik tahun lalu Avsec yang dikerahkan sebanyak 3.200 orang.

"Kalau dari sisi kepastian keamanan bandara, kita tambah juga. Tahun ini, ada 4.000 petugas keamanan di seluruh bandara, tahun lalu 3.200. Extra flight tahun ini tinggi sekitar 1.500 dan itu bisa menambah kapasitas seat 250 ribu dari yang reguler," tukas Faik. 

 

Reporter : Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber : Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Bisa Jadi Objek Wisata Alam

PT Angkasa Pura I (Persero) resmi mengoperasikan Terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang. Hal yang menarik dari terminal baru ini adalah mengusung konsep eco-airport. Apa itu?

Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep eco-airport, di mana bandara direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana dan prasarana perhubungan yang ramah lingkungan serta berkontribusi positif kepada lingkungan hidup.

Bangunan terminal sebagian besar berdiri di atas air dan dikelilingi kolam, mulai dari gedung terminal, gedung parkir, dan wetland park area.

"Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodir konteks lahan yang sebelumnya merupakan lahan rawa," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, pada 8 Juni 2018. 

Pada area bandara juga ditanami 24 ribu bibit mangrove untuk mendukung pelestarian lingkungan yang dapat menghadirkan banyak keistimewaan, baik dari aspek fisik, ekologi, maupun ekonomi.

"Keberadaan hutan mangrove di sekitar bandara nantinya dapat dikembangkan sebagai obyek wisata alam tersendiri," tambah Faik.

Selain itu, bandara ini juga ditargetkan mendapatkan Gold Certificate dari Green Building Council Indonesia (GBCI) di mana saat ini aspek desain Bandara Ahmad Yani sedang dalam proses untuk mendapatkan Gold Certification Design Recognition dari GBCI.

Dalam hal fasilitas, bangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi, serta apron baru yang mampu menampung 12 pesawat.

Selain itu, terminal ini dilengkapi dengan 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata. Tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.