Sukses

Warga Pulang Kampung, Konsumsi Listrik Jawa Bali Turun

PLN sengaja memangkas pendistribusian listrik lantaran mengetahui jika pemakaiannya akan banyak berkurang saat masyarakat banyak yang pulang mudik.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memastikan akan mengurangi beban puncak pada sistem kelistrikan di Jawa dan Bali pada saat libur Lebaran 2018 ini. Perseroan memprediksi, bahwa penyaluran listrik baru akan dijalankan normal kembali pada 25 Juni mendatang.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) PLN, Djoko R Abumanan mengatakan, pihaknya sengaja memangkas pendistribusian listrik lantaran mengetahui jika pemakaiannya akan banyak berkurang saat masyarakat banyak yang pulang mudik.

"Libur Lebaran sekarang kan panjang, dari tanggal 11-20 Juni. Tapi kan, mulai dari tanggal 9 juga sudah libur, dan kira-kira mulai banyak yang mudik dari 8 Juni. Pemakaian listrik otomatis bakal banyak berkurang," terang dia di Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Dia pun mengkalkulasi pengurangan konsumsi listrik selama libur panjang itu berlangsung. "Beban puncak Jawa-Bali kalau hari biasa kan sekitar 25 ribu MW (Megawatt), dan nanti kira-kira akan berkurang sampai 14 ribu MW," urainya.

Adapun penurunan konsumsi selama periode libur Lebaran ini turut berimbas pada turunnya pendapatan PLN. Ia memperkirakan, pemasukan dana yang perseroan terima selama dua pekan itu kurang lebih akan terpangkas sampai Rp 10 triliun.

Djoko juga memperkirakan, penurunan konsumsi listrik di Jawa dan Bali akan berlangsung sampai 24 Juni. Menurutnya, pemakaian listrik akan kembali normal saat aktivitas ekonomi juga mulai berjalan kembali usai libur Lebaran.

"Nanti baru normal lagi itu tanggal 25. Meskipun sudah mulai banyak yang masuk tanggal 21, tapi itu kan Kamis. Mungkin baru hari Senin semua aktivitas normal," tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BPH Migas Bentuk Posko Mudik Pemantau BBM, Listrik dan Gas

Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membentuk Posko Nasional Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Hari Raya Idul Fitri 2018. Posko Nasional ESDM akan memulai masa kerjanya pada H-15 sampai dengan H+13, yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 28 Juni 2018.

Kepala BPH Migas Fanshurullah‎ Assa mengatakan‎ beberapa tugas yang diemban oleh Tim Posko Nasional ESDM 2018 adalah,‎ melakukan pengumpulan data lapangan mengenai BBM, gas, listrik, dan kebencanaan geologi.

Kemudian melakukan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik serta kebencanaan geologi.

"Melakukan evaluasi hasil pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan geologi. Serta melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam‎," kata Fanshurullah, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

‎Fanshurullah melanjutkan, Posko Nasional ESDM 2018 ini melibatkan beberapa Unit Kerja, antara lain BPH Migas, Badan Geologi Kementerian ESDM, Diretorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan, Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas)‎, PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo, Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (PN), PT Pertagas Niaga, dan PT PLN (Persero).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.