Sukses

Intip Rencana Penggabungan Saham Bakrie and Brothers

Manajemen BEI meminta penjelasan soal rencana aksi korporasi PT Bakrie and Brothers Tbk untuk reverse stock atau penggabungan nilai nominal saham.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan soal rencana aksi korporasi PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) untuk melakukan reverse stock atau penggabungan nilai nominal saham.

Mengutip keterangan perseroan di keterbukaan informasi BEI, Kamis (12/4/2018), PT Bakrie and Brothers Tbk menyatakan kalau perseroan harus melakukan reverse stock untuk mencapai kesepakatan dengan kreditur. Perseroan masih tahap negosiasi untuk restrukturisasi utang tahap ketiga.

"Perseroan telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan kreditur. Dalam salah satu pertemuan harus melakukan proses penggabungan saham,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI.

Tujuan pelaksanaan reverse stock itu agar saham perseroan dapat diperdagangkan pada tingkat optimal trading range. Menurut kreditur, optimal trading range di kisaran Rp 500-Rp 700. Pada perdagangan saham Kamis 12 April 2018, saham PT Bakrie and Brothers Tbk masih ditransaksikan di kisaran Rp 50 per saham.

Perseroan menentukan rasio reverse stock dengan perbandinga 10:1. Hal itu ditentukan oleh kreditur. Dalam hal ini, perseroan masih negosiasi intensif dengan kreditur antara lain Daley Capital Ltd, Glencore International AG, Mitsubishi Corporation, Eurofa Capital Investment Inc dan Ascention Ltd.

Adapun ratio 10 berbanding satu dalam reverse stock itu artinya setiap 10 saham bernominal Rp 100 per saham akan menjadi satu saham dengan nilai nominal baru Rp 1.000 per saham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu, perseroan juga akan menggelar penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 692 saham.

Pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD itu merupakan72 saham seri C dengan nilai nominal Rp 114 dan 620 saham seri D dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga pelaksanaan Rp 114 per saham. Total dana diraup Rp 78.888.

“Rencana pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD ini merupakan tindakan perseroan untuk menghindari adanya potensi terjadinya saham odd-share dari pelaksanaan reverse stock perseroan,” kata dia.

Selain itu bila ada pemegang saham yang memiliki odd share terkait reverse stock, pemegang saham yang memiliki pemecahan saham yang tidak mencapai satu saham usai reverse stock akan mendapatkan kompensasi pembulatan ke atas dari pembeli siaga.

Untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut, perseroan akan minta restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan 27 April 2018.

Perseroan menyatakan aksi korporasi reverse stock tersebut merupakan langkah untuk rencana selanjutnya merestrukturisasi utang. Salah satunya dengan penerbitan saham baru. Namun mekanisme masih tahap negosiasi dengan kreditur.

Perseroan mengharapkan restrukturisasi dapat membuat rasio utang terhadap ekuitas lebih sehat, mengurangi beban keuangan, memperbaiki arus kas perseroan dan mengembangkan bisnis utama.

PT Bakrie and Brothers Tbk membukukan rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp 1,2 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,59 triliun.

Pendapatan perseroan naik menjadi Rp 2,45 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,07 triliun.

Tercatat total liabilitas turun menjadi Rp 12,6 triliun pada 31 Desember 2017 dari posisi Rp 12,61 triliun. Perseroan alami deefisiensi modal Rp 5,99 triliun pada 31 Desember 2017.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.