Sukses

BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Sedikit di Bawah Perkiraan

Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang melambat.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2017 masih tetap baik. Namun, pertumbuhan ini bakal di bawah proyeksi BI.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menuturkan, pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2017 yang melambat.

"Berpotensi sedikit melambat tercermin dari pertumbuhan penjualan eceran dan motor yang menurun, dipengaruhi oleh proses konsolidasi korporasi yang masih berlanjut," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Meski begitu, dia menuturkan pertumbuhan ekonomi nasional akan ditopang perbaikan dari sisi investasi dan kinerja ekspor. Investasi yang membaik didukung oleh investasi bangunan dan non bangunan.

"Perbaikan investasi nonbangunan didukung oleh kenaikan harga komoditas seperti terlihat pada penjualan alat berat untuk pertambangan dan perkebunan yang meningkat," jelas dia.

Dia melanjutkan, kenaikan harga komoditas akan berkontribusi pada kinerja ekspor yang bakal tumbuh positif.

Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 tak jauh beda dengan kuartal IV 2016.

"Pertumbuhan ekonomi triwulan 4 sekitar 5 persen. Kita perkirakan untuk triwulan 1 tahun 2017 masih sekitar situ. Tapi sebenarnya agak di bawah perkiraan kita di awal tahun," jelas dia.

Dia menambahkan, hal tersebut terlihat dari kelesuan penjualan ritel. Ini menujukan pendapatan masyarakat melemah.

"Penyebabnya memang masih ditunjukan kelesuan beberapa ritel sales, pendapatan masyarakat income masyarakat yang sedikit menurun karena juga dampak 2016 perekonomian sedikit di bawah perkirakan. Tapi trennya seharusnya membaik semenjak komoditas mulai naik di akhir tahun 2016. Kita hanya menunggu dampak komoditas itu tersalur ke konsumsi, sekarang sudah terlihat di investasi," tutup dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.