Sukses

Sri Mulyani Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Rush Money

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, keamanan uang yang disimpan di bank nasional telah dijamin pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat untuk tidak termakan isu penarikan uang dari bank secara masif (rush money). Menurut dia, tidak ada alasan yang kuat bagi masyarakat untuk menarik uang yang selama ini disimpan di bank.

Sri Mulyani mengatakan keamanan uang yang disimpan di perbankan nasional telah dijamin oleh pemerintah. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan kondisi perbankan di dalam negeri.

"Saya ulangi sekali lagi, keamanan uang dari masyarakat yang ada dalam sistem perbankan dijamin dan dijaga pemerintah. Kita juga mengharap masyarakat menjaga dan menjaminnya," ‎ujar dia di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Sri Mulyani menyatakan jika masyarakat bisa dengan tenang menghadapi isu ini, maka stabilitas perekonomian Indonesia bisa terus terjaga. Namun jika tidak, maka masyarakat juga yang akan dirugikan.

‎"Supaya ini menimbulkan tidak hanya masalah ketenangan, tapi juga kemakmuran bagi masyarakat. Termasuk umat Islam yang dihasut untuk melakukan hal yang berpotensi untuk merusak sendi-sendi ekonomi kita sendiri, yang pada akhirnya sangat merugikan masyarakat Indonesia," kata dia.

Sri Mulyani mengungkapkan, dengan ‎kondisi ekonomi yang terjaga dengan baik dan terus positif, maka akan memperbaiki kemakmuran rakyat dan mengurangi kemiskinan. ‎Jika kondisi ekonomi sudah tidak stabil, maka upaya pemerintah dalam menekan jumlah penduduk miskin itu akan semakin sulit.

"Sekali lagi, kalau situasi yang tidak baik yang paling merugi dan paling terkena dahulu adalah masyarakat miskin. Karena mereka adalah kelompok yang paling vunarable. Sehingga keyakinan kita, politik kita, agama kita pasti kita akan sangat peduli terhadap kerentanan dari masyarakat terutama masyarakat kecil yang terkena akibat paling dahulu dan paling besar apabila tidak stabil," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.