Sukses

Jadi Pintu ke Danau Toba, Pemerintah Kembangkan Bandara Sibisa

Infrastruktur bandar udara Sibisa yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke Danau Toba ternyata belum siap.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menyiapkan Danau Toba sebagai salah satu andalan pariwisata Indonesia. Pemerintah memang telah menetapkan 10 tujuan wisata nasional untuk mendorong kunjungan wisata manca negara sebesar 20 juta pada 2019 nanti. 

Sayangnya, pengembangan infrastruktur di Danau Toba sedikit terhambat. Infrastruktur bandar udara yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan ternyata belum siap. 

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Arief Wibowo mengatakan, infrastruktur Bandar Udara Sibisa yang ada di Parapat Sumatera Utara yang menjadi pintu masuk penerbangan ke Danau Toba belum siap.

"Ini belum siap. Airport belum siap. Ini kita baru pembahasan awal‎," kata Arief, usai menghadiri rapat koordinasi pariwisata Danau Toba, di kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (4/10/2016).

Arief mengungkapkan, ladas pacu Bandar Udara Sibisa baru sepanjang 700 meter‎ dan lebar 23 meter. Dengan kapasitas tersebut belum bisa dilandasi oleh semua jenis pesawat terbang. Ia mencontohkan, untuk bisa dilalui pesawat jenis Boeing 737, panjang landas pacu harus ditambah menjadi 2.500 meter dengan lebar 45 meter.

"Tadi disampaikan kalau landasan pacu harus sepanjang 2.500 meter atau setidaknya 2.400 meter. Itu bisa untuk satu Boeing 737. Cuma sekarang baru 700 meter saja panjang‎ landasan pacunya," ucap Arief.

Berdasarkan rapat tersebut, masih ada potensi untuk memperluas Badara Sibisa. Kementerian Perhubungan yang akan melakukan pengembangan bandara tersebut. Jika infrastruktur yang diinginkan sudah dipenuhi, Garuda akan membuka rute penerbangan ke Danau Toba melalui Bandara Sibisa.

"Kalau tadi pembahasannya mengenai bandar udara sih bisa lagi mau dikembangkan. Kalau runway sudah siap semua sudah siap kita terbang untuk penambahan," tutup Arief. (Pew/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.