Sukses

Daerah Alami Krisis Pengajar dan Tenaga Kesehatan

Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi meminta pejabat daerah untuk mendata ulang tenaga kesehatan dan pendidik di wilayahnya masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah masih membutuhkan tenaga pengajar dan juga tenaga kesehatan. Beberapa daerah terutama di pinggiran masih banyak terjamah oleh tenaga pengajar dan kesehatan. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, kurangnya tenaga kerja di daerah karena tidak meratanya distribusi.

Sebagai contoh, dia mengatakan harusnya untuk satu puskesmas memiliki dua dokter. "Idealnya dokter di puskesmas memang dua orang," kata dia seperti dikutip dari menpan.go.id, Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Karena itu, dia meminta pejabat daerah untuk mendata ulang tenaga kesehatan dan pendidik di wilayahnya masing-masing. Dia juga meminta, pejabat daerah memastikan distribusi pengajar dan tenaga kesehatan berjalan dengan baik.

Contohnya di Kabupaten Garut. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa daerah tersebut saat ini hanya memiliki 69 puskesmas dengan 72 dokter bertugas. Dengan angka tersebut, berarti setiap puskesmas dijaga oleh sekitar satu dokter.

"Untuk tenaga dokternya di sini ada 20 dan 40 spesialis. Sementara bidan masing-masing puskesmas memiliki satu bidan," kata Rudy Gunawan.

Sementara, dia mengatakan tahun ini 800 tenaga pendidik akan pensiun. "Untuk tenaga guru kami sudah mengajukan ke Pak Menpan jumlah yang kami butuhkan," tukas dia.

Yuddy juga meminta pemerintah daerah mengajukan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan ke pemerintah pusat. "Yakinkan pada mereka bahwa pemerintah pasti akan meluluskan mereka tetapi tetap harus mengikuti alur yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.