Sukses

Pernyataan Yellen Dorong Penguatan Rupiah

Perekonomian China masih mengalami penurunan dan harga komoditas juga belum pulih.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan rupiah ini terjadi setelah Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen melakukan pidato di Economic Club of New York.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/3/2016) rupiah dibuka pada level 13.300 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.395 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang, nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.217 per dolar AS hingga 13.377 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah masih menguat 3,95 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.359 per dolar AS. Patokan tersebut juga menguat jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.363 per dolar AS.

Pada perdagangan hari ini dolar AS memang melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia dan mendorong penguatan rupiah. Pelemahan dolar AS ini terjadi setelah Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen memastikan bahwa The Fed akan berhati-hati dalam menjalankan kebijakan moneter.

Perekonomian China masih mengalami penurunan dan harga komoditas juga belum pulih. Hal tersebut membuat perekonomian dunia tertekan sehingga The Fed lebih memilih untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga.

Pernyataan dari Yellen ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan dewan gubernur lain yang menyatakan bahwa sudah saatnya bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga karena data-data ekonomi yang ada cukup mendukung.

"Efek dari pernyataan Yellen cukup kuat untuk menekan dolar AS," jelas Philip Wee, ekonom senior DBS Group Holdings Ltd, Singapura. Ia melanjutkan, Yellen menekankan kata sabar dalam pidatonya.

Kata tersebut diartikan oleh pelaku pasar sebagai penundaan untuk menaikkan suku bunga. Pada akhir tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya setelah menahan di kisaran 0 persen selama belasan tahun. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini