Sukses

Kilang Dibangun Didarat, Proyek Blok Masela Hemat Rp 79,4 Triliun

Presiden Jokowi memutuskan proyek Kilang LNG Blok Masela dibangun di darat.

Liputan6.com, Jakarta - Polemik pengelolaan proyek gas Blok Masela akhirnya berakhir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk proyek kilang pengolahan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Blok Masela dibangun di darat.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim Rizal Ramli menyambut baik keputusan tersebut. "Alhamdulillah, akhirnya Presiden putuskan kilang Masela dibangun di darat," kata Rizal dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Rabu (23/3/2016).

RizalRamli sebelumnya memang ngotot agar kilang LNG Masela dibangun di darat. Sebab biaya pengembangan proyek itu lebih murah jika dibangun di laut.


Dia berpendapat, seandainya pembangunan kilang dilaksanakan di laut, maka Indonesia hanya akan menerima pemasukan US$ 2,52 miliar setiap tahun dari penjualan LNG. Angka itu pun diperoleh dengan asumsi harga minyak US$ 60 per barel.

Sebaliknya dengan membangun kilang di darat, gas LNG itu sebagian bisa dimanfaatkan untuk industri pupuk dan petrokimia. Dengan cara ini, negara bisa mengantongi pendapatan mencapai US$ 6,5 miliar per tahun.
Untuk itu, dia menilai dalam kasus Masela, Presiden Jokowi telah menjalankan amanah konstitusi yang sebenar-benarnya agar sumber daya alam digunakan sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia.

"Semoga rakyat Indonesia semakin mendapatkan  manfaat dari sumberdaya alam yg melimpah yang Tuhan berikan," harapannya.

Sekadar informasi, Presiden Jokowi telah memutuskan nasib pengembangan Blok Masela saat tengah mengunjungi Pontianak, Kalimantan Barat.

"Te‎rkait dengan Blok Masela, setelah melalui banyak pertimbangan, setelah melalui banyak sekali masukan-masukan dan input yang diberikan pada saya. Kita putuskan dibangun di darat (onshore)," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan eksplorasi di darat diputuskan setelah melihat besarnya dampak pelaksanaan proyek tersebut dan biaya yang dikeluarkan.

"Ini proyek jangka panjang, tidak hanya setahun, dua tahun, tidak hanya 10 tahun 15 tahun, tetapi proyek yang sangat panjang, yang menyangkut ratusan triliun rupiah," ucapnya.

Jokowi juga menjelaskan keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan besar, yaitu pengaruhnya yang cukup besar bagi perekonomian di daerah sekitar wilayah eksplorasi dan wilayah regional di sekitarnya.

"Dengan pertimbangan yang pertama, kita ingin ekonomi daerah juga ekonomi nasional, itu terimbas dari adanya pembangunan Blok Masela. Kedua, juga pembangunan wilayah regional development juga kita ingin agar juga terkena dampak dari pembangunan besar, Proyek Masela ini," ucapnya.

Jokowi mengatakan setelah keputusan tersebut dibuat, tindak lanjut pelaksanaan proyek tersebut akan ditangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ‎

"Nanti akan ditindaklanjuti oleh Menteri ESDM dan SKK migas. Itu yang bisa saya sampaikan siang ini. Silakan nanti, selanjutnya Menteri ESDM dan SKK Migas yang menyampaikan," ucapnya. ‎(Ndw/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini