Sukses

Terendah Sejak Dua Pekan, Harga Minyak Sentuh US$ 46,38 per Barel

Kondisi ini ditopang setelah ada perlambatan di aktivitass kilang

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia ditutup rendah, bahkan paling rendah dalam hampir dua pekan terakhir pada perdagangan Kamis ini. Kondisi ini ditopang setelah data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan kenaikan mingguan pada minyak mentah, dan perlambatan di aktivitas kilang.

Penjual terlihat tetap ingin mempertahankan harga yang lebih rendah setelah mengalami kerugian lebih dari 3 sesi terakhir, sementara data juga menunjukkan produksi minyak domestik turun dan pasar menunggu penghitungan akhir pekan pada sumur minyak AS.

Harga minyak November West Texas tetap di level US$ 46,38 per barel, turun 26 sen atau 0,06 persen, pada perdagangan New York MErcantile Exchange. Sebelumnya, harga inytak tak pernah bertahan di level itu sejak 5 Oktober lalu, tapi mereka ingin mengurangi kerugian sebelumnya, yang membuat harga berada di US$ 45,30.

Harga minyak Brent pada pengiriman November turun 44 sen atau 0,9 menjadi US$ 48,71 per barel, sementara pada pengiriman Desember harga naik tipis 4 sen menjadi US$ 49,73 per barel.

"Data minyak mentah menunjukkan penambahan yang besar sekali lagi saat kebanyakan kilang sedang dalam proses perawatan," kata Naeem Aslam, Kepala Analis Pasar dari AvaTrade seperti dikutip dari Marketwatch, Jumat (16/10/2015).

"Sekarang lihat dari sisi fundamentalnya, mereka tidak merubah banyak pasokan dan cukup permintaan," lanjutnya.

Lembaga Administrasi dan Informasi Energi AS melporkan ada kenaika dari pasokan 7,6 juta barel pada akhir pekan kemarin. Sejumlah analis dari Platts menyebut pasokan naik 1,8 juta barel, sementara American Petroleum Institute mengatakan akan melonjak menjadi 9,3 juta barel. (Zul/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini