Sukses

Anak Usaha Pertamina Kerjakan 4 PLTP Sekaligus

PT Pertamina Geothermal Energy mengerjakan paralel empat pembangunan PLTP di Ulubelu, Lahendong, Karaha dan Lumut Balai.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengklaim menjadi satu-satunya perusahaan di dunia yang membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sekaligus.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy, Tafif Azimudin mengatakan saat ini PGE mengerjakan secara paralel empat pembangunan PLTP, yaitu di Ulubelu, Lahendong, Karaha dan Lumut Balai.

"Sehingga menjadikan PGE sebagai satu-satunya perusahaan di dunia yang mengerjakan empat proyek pengembangan PLTP secara bersamaan," kata Tafif, di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Tafif menuturkan, proyek-proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2017. Anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut, akan menjadi pengembang geothermal terbesar di Indonesia dengan pengoperasian proyek tersebut. "Dengan kapasitas terpasang sebesar 682 MW atau setara dengan produksi 30 ribu Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD)," kata Tafif.

Sampai saat ini Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy yang sudah berproduksi meliputi antara lain area Kamojang 235 MegaWatt (MW), Ulubelu 110 MW, Lahendong 80 MW, Sibayak 12 MW dengan total kapasitas 437 MW. Sedangkan proyek-proyek yang sedang dikembangkan yaitu Lumut Balai–Sumatera Selatan (4x55 MW – Tahap EPCC).

Karaha-Tasikmalaya (1x30 MW – Tahap EPCC), Kerinci-Jambi (1x55 MW), Hululais-Bengkulu (2x55 MW) dan beberapa pengembangan lanjut dari Area Ulubelu Unit 3&4 (2x55 MW) dan Lahendong unit 5&6 (2x20 MW) yang direncanakan COD (Commercial On Date) berturut-turut mulai 2016 sampai dengan 2020.

Dengan pengalaman dan kinerja yang terbukti selama ini didukung kapabilitas sumber daya manusia yang kompeten dan optimistis yang sangat kuat yang dilandasi hasil-hasil pemboran selama ini PGE menetapkan target yang sangat menantang yaitu mengembangkan energy geothermal sebesar 2277 MW atau setara dengan produksi 100 ribu BOEPD pada 2025. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini