Sukses

Jurus Pemerintah Tekan Bunga Kredit bagi UKM

Pemerintah ingin memberikan jaminan pada bank agar suku bunga kredit bagi pengusaha kecil dan menengah jadi lebih rendah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ingin lebih memanjakan pengusaha kecil dan menengah dengan memberikan bunga bank rendah, saat meminjam dana pada perbankan. Sayangnya, rencana ini masih terkendala soal penyediaan dana bank.

Pemerintah pun berusaha mencari cara untuk melancarkan likuiditas. Salah satu caranya adalah mencari pinjaman internasional. "‎Kayak kredit kecil. kredit kecil sekarang tinggi sekali bunganya. kita pikirkan bagaimana supaya bisa menurunkan. Kalau selama modal itu dari perbankan, bunganya mahal. Harus diinjeksi dengan kredit likuiditas dari pemerintah," kata Menteri Koordinator Sofyan Djalil, di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (29/5/2015).

"‎(Soal dana) kayaknya harus dilihat lagi berapa banyak cadangan pemerintah yang ada, yang bisa dipakai atau barangkali kita akan menggunakan pinjaman internasional untuk menjadikan kredit likuiditas supaya kredit itu bisa bunganya lebih turun," tambah dia.
‎

Selama ini, lanjut Sofyan, bunga untuk pinjaman usaha kecil dan menengah (UKM) dari bank lebih tinggi dibandingkan dengan bunga pinjaman komersil atau korporasi. Pemerintah pun berencana untuk memberikan jaminan pada perbankan, tentu bunga bank lebih rendah.

"‎Karena dari bank sendiri maka bunganya cukup tinggi. Kalau pemerintah bisa memberikan likuiditas katakanlah setengah, tentu bunganya lebih turun lagi. Tapi ini kita masih mencari berapa jumlah yang tersedia, yang bisa diambil dan dari mana sumber likuiditas yang bisa diberikan," tutur Sofyan.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ingin suku bunga kredit bank dapat turun. Hal ini untuk mempermudah mendapatkan modal berbisnis. Seperti diketahui, rata-rata suku bunga kredit perbankan nasional pada 2014 sebesar 12,85 persen.

"Tentu kami akan permudah agar suku bunga single digit bahwa memang bunga sekarang ini naik, tapi kami akan briefing agar bisa single digit," kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. (Silvanus A/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Sofyan Djalil adalah seorang tokoh negara yang berulang kali menduduki jabatan menteri sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
    Sofyan Djalil adalah seorang tokoh negara yang berulang kali menduduki jabatan menteri sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

    Sofyan Djalil

  • Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga.

    suku bunga