Sukses

Uang Bisa Berdampak Negatif pada Sikap Orangtua

Sebuah penelitian terbaru melaporkan, uang dapat memicu konflik psikologis pada diri orangtua dalam mengurus anak-anaknya.

Liputan6.com, Columbia - Uang seringkali dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kemakmuran. Namun sebuah penelitian terbaru yang digelar University of British Columbia, justru membuktikan uang dapat memicu konflik psikologis pada diri orangtua dalam mengurus anak-anaknya.

Para orangtua yang terobsesi pada kekayaan, pekerjaan dan status sosial juga cenderung kurang memperhatikan anaknya.

Melansir laman Daily Mail, Sabtu (16/5/2015), para psikolog menyatakan, uang dan pola membesarkan anak memang tidak bisa disangkutpautkan. Tapi status sosial yang terlalu kaya ternyata berdampak negatif pada sikap para orangtua.

Hasil penelitian yang diselenggarakan di Kanada itu menyebutkan uang membuat para orang tua kehilangan arah dalam membentuk kepribadian anak-anaknya. Banyak orangtua pada akhirnya tidak terlalu peka pada pertumbuhan sang anak.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri, memiliki anak membuat para orangtua bahagia.

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti memberikan sejumlah pertanyaan psikologis mengenai pertumbuhan anak pada para orangtua.

"Memang, hubungan antara peranan orangtua dan kekayaan tak bersifat sama pada setiap orangtua," jelas Ketua Peneliti Kostadin Kushlev.

Para orangtua yang bekerja demi uang merasa peranannya tak begitu berarti bagi sang anak. Sementara para orangtua yang tidak mengejar materi cenderung lebih peka dalam mengasuh buah hatinya.

"Hasil penemuan ini membuktikan uang cenderung mengaktifkan motivasi seseorang untuk secara egois mengejar sesuatu yang diinginkannya dan lebih didominasi para wanita, sementara para pria masih bisa mengendalikannya," jelas Kushlev.

Dia menerangkan, yang paling penting adalah mengasah kemampuan untuk sebisa mungkin memisahkan kepentingan kerja dan kehidupan pribadi. Sehingga uang tidak membuat para orang tua kehilangan waktunya untuk bersama sang anak.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini