Sukses

Harapan ke Jokowi-JK Bikin Rupiah Menguat Tipis

Masa transisi ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla membuat para pelaku pasar cenderung melakukan aksi wait and see.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah mencatatkan penguatan tipis menyusul penantian para pelaku pasar terdapat pemerintahan baru dan harapan atas masa transisi yang tengah terjadi. Usai Mahkamah Konstitusi menjatuhkan keputusannya dan menetapkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih, rupiah memang belum menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan.

Data valuta asing (valas) Bloomberg Kamis (28/8/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka menguat sangat tipis di level 11.679 per dolar AS dari level 11.682 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya. Hingga pertengahan hari ini, rupiah tercatat hanya menunjukkan penguatan sebesar 0,09 persen.

Sementara data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah menguat tipis di level 11.682 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah masih bertengger di kisaran 11.674 - 11.697 per dolar AS.

Pengamat valuta asing PT Bank Mandiri Tbk, Renny Eka Putri menjelaskan, saat ini para pelaku pasar masih menanti realisasi janji-janji presiden terpilih Jokowi. Ada ekspektasi dikeluarkannya kebijakan-kebijakan yang sesuai yang dapat mendukung kebutuhan infrastruktur di Tanah Air.

Tapi ada apresiasi dari investor karena hasil pilpres sesuai dengan ekspektasi pasar. Masih menunggu arahan kebijakan pemerintah baru, ada pelemahan tapi tak terlalu dalam," tutur Renny saat berbincang dengan Liputan6.com.

Masa transisi ke pemerintahan baru juga turut mencuri perhatian para pelaku pasar.

Dia juga menjelaskan, pemerintahan lama meninggalkan banyak pekerjaan rumah khususnya di bidang ekonomi seperti defisit transaksi berjalan yang kian membengkak. Para investor juga masih menanti apakah pemerintah baru akan mempertahankan kebijakan lama atau mengubahnya.

Selain itu, menjelang akhir bulan, kebutuhan dolar memang cenderung meningkat mengingat sejumlah perusahaan melakukan pembayaran utang. Sementara capital inflow yang meningkat di pasar saham juga menunjukkan adanya optimisme investor di pasar saham dengan return meningkat sekitar 20 persen sejak awal tahun.

"Hingga akhir pekan ini, rupiah masih belum akan bergerak signifikan dan bertengger di kisaran 11.615 hingga 11.698 per dolar AS," tandasnya. (Sis/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini