Sukses

Asuransi Kesehatan Pribadi Orang RI Paling Rendah di Asia

Orang Indonesia menganggap mereka memiliki kondisi kesehatan yang baik, melebihi negara Asia lainnya yang juga disurvei.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei terbaru Manulife berjuluk Manulife Investor Sentiment Index in Asia menyatakan 76% orang Indonesia optimis mampu membiayai masa pensiun dengan nyaman. Optimisme ini lebih tinggi jika dibandingkan persentase rata-rata regional yang hanya sebesar 49%.

Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan menyatakan optimisme ini tumbuh karena orang Indonesia menganggap mereka memiliki kondisi kesehatan yang baik, melebihi negara Asia lainnya yang juga disurvei.

"Hal ini juga tercermin dari kenyataan bahwa investor Indonesia memiliki asuransi kesehatan pribadi yang paling rendah di Asia, yaitu hanya 32% jika dibandingkan rata-rata regional sebesar 48%," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Hasan menjelaskan, optimisme kondisi kesehatan ini tidak sejalan dengan penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun menghadapi resiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi rokok sebesar 67% untuk pria atau dua kali lebih besar dibanding rata-rata regional dan 3% untuk wanita.

"Gangguan kesehatan terbesar yang kedua bagi mereka yang berumur diatas 25 tahun adalah tekanan darah tinggi dengan persentase 33% untuk pria dan 29% untuk wanita," katanya.

Dia juga mengungkapkan dari investor Indonesia yang sudah memiliki asuransi kesehatan, hanya 46% yang berencana untuk membeli atau memperbaharui perlindungan mereka selama masa pensiun.

Sebagian besar investor Indonesia atau sebesar 61% mengandalkan layanan kesehatan umum saat mereka pensiun.

"Model dukungan tradisional bagi kalangan lanjut usia, seperti hidup dengan anak dan bantuan keuangan dari anggota keluarga akan semakin berkurang, namun pada saat yang sama, orang yang pensiun masih memikirkan keluarga mereka," tandasnya. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.