Sukses

Investor Asing Tak Peduli Pemenang Pilpres

Sentimen negatif tetap akan muncul saat presiden terpilih tidak sesuai dengan harapan pasar. Tapi pengaruhnya tidak akan berlangsung lama.

Liputan6.com, Bandung - Pertarungan politik antara dua koalisi partai peserta pemilu tidak akan berpengaruh banyak kepada dunia investasi di Indonesia. Ekonom memperkirakan minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia tetap tinggi siapapun nanti yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Eric Alexander Sugandi menilai, kandidat manapun yang terpilih menjadi presiden tahun ini tidak akan meredam minat investor untuk membenamkan modalnya di Indonesia dalam jangka panjang.

"Siapapun yang terpilih menjadi presiden, investor asing tetap akan datang ke sini (Indonesia), karena pasarnya besar dan menarik," ungkap Eric saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (7/6/2014).

Meski demikian, dia mengakui, sentimen negatif tetap akan muncul saat presiden terpilih tidak sesuai dengan harapan pasar. Tapi pengaruhnya tidak akan berlangsung dalam waktu lama.

"Dalam jangka pendek, pasti ada reaksi negatif jika presiden yang terpilih tidak sesuai ekspektasi pasar, karena pasar Indonesia itu sangat menarik dan di obligasi, tawaran yield cukup tinggi, ditopang dengan sektor rill yang sangat besar," paparnya.

Menurutnya, reaksi negatif itu hanya akan berlangsung dalam rentang waktu harian atau mingguan. Lebih lanjut dia menjelaskan, yang terpenting bagi para investor dalam pemilihan presiden di Indonesia merupakan stabilitas politik.

"Para investor saat ini membutuhkan kepastian. Maka yang terpenting adalah bagaimana pemimpin terpilih dapat menjaga stabilitas politik di Tanah Air," tandasnya.

dalam pemilihan umum tahun ini, terdapat dua kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. Kandidat pertama adalah Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa yang diusung oleh Gerindra, PAN dan beberapa partai lain. Kandidat kedua adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung oleh PDI Perjuangan, PKB dan beberapa partai lain. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.