Sukses

Nusantara Infrastructure Bakal Akuisisi 350 Menara BTS

Untuk merealisasikannya, Nusantara Infrastructure membutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berambisi untuk mengakuisisi 350 tower komunikasi (Base Transceiver Station/BTS)  pada tahun ini. Untuk merealisasikannya, perseroan membutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar.

Presiden Direktur Nusantara Infrastruktur, M. Ramdani Basri, perseroan bakal menambah jumlah tower telekomunikasi sampai akhir tahun ini menjadi 700 tower.

"Hingga sekarang, kita punya 350 tower dan targetnya bisa mencapai 700 tower tahun ini," ucapnya di Institusional Investor Day, Jakarta, Rabu (6/5/2014).

Ramdani mengaku, pihaknya akan menggelontorkan dana minimal Rp 500 miliar untuk mengakuisisi 350 tower sisanya. "Keuangan kami cukup untuk mendanai rencana tersebut, karena posisi kas internal saat ini Rp 800 miliar. Tapi kalaupun mau pinjam bisa juga, mengingat utang kami tercatat sekitar Rp 700 miliar," terangnya.

Dalam catatannya, kata Direktur Nusantara Infrastruktur Danni Hasan, perseroan membukukan pendapatan Rp 104 miliar pada kuartal I 2014 atau meningkat 52% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 68,78 miliar.

Sementara laba bersih melonjak signifikan hingga 296,8% menjadi Rp 27,1 miliar dari kuartal I 2013 yang terealisasi Rp 6,83 miliar.

"Dari capaian itu, mayoritas pendapatan masih ditopang dari bisnis pengelolaan jalan tol, lalu usaha lain di sektor jasa pelabuhan, tower, pengelolaan air bersih, pembangkit energi terbarukan," terang dia.

Perseroan, lanjut Danny, telah menggunakan dana belanja untuk jalan tol di kuartal I sekitar Rp 150 miliar-Rp 160 miliar. Sedangkan di kuartal II, belanja tersebut akan semakin besar karena proyek sudah terlihat jelas.

"Misalnya di jalan tol Makassar, itu trafik tinggi sekali. Jadi kami perlu ekspansi dengan dana sekitar Rp 70 miliar-Rp 80 miliar. Tapi kami nggak akan pakai seluruhnya dalam setahun," cetus dia.

Sekadar informasi, aset META pada posisi 31 Maret 2014 tercatat Rp 3,3 triliun atau naik dibanding periode akhir tahun lalu sebesar Rp 2,57 triliun. Saat ini, perseroan melayani lebih dari 88 juta pelanggan, 500 ribu rumah tangga, 170 pabrik dan 210 kapal dalam bisnis jalan tol, air, pelabuhan dan energi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.