Sukses

Hati-hati! Kerja Terlalu Keras Justru Bisa Bikin Karir Berantakan

Sayangnya, bekerja terlalu keras justru berpotensi membuat karir Anda berantakan.

Liputan6.com, New York - Banyak karyawan yang berusaha menggarap berbagai pekerjaan dan merasa tindakannya dapat membuat karirnya semakin gemilang di kantor. Sayangnya, bekerja terlalu keras justru berpotensi membuat karir Anda berantakan.

Seperti dikutip dari Lifehack.org, Jumat (2/5/2014), banyak karyawan yang justru mengabaikan kesehatannya demi menuntaskan seluruh pekerjaan di kantor. Alhasil, Anda justru dianggap tak profesional oleh para atasan di perusahaan dan membuat kinerja Anda tampak buruk.

Tak hanya itu, bekerja terlalu keras juga dapat membuat Anda kehilangan fokus saat bekerja dan beradampak negatif pada karir pribadi. Berikut lima alasan yang membuat kerja terlalu keras berpotensi membuat karir Anda berantakan:


1. Menganggu kesehatan

Jika bekerja terlalu keras dan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja, Anda tak akan memiliki tenaga untuk membahagiakan diri sendiri.

Karena bekerja terlalu keras, Anda akan kesulitan memilih makanan sehat, memperoleh waktu untuk beristirahat dan tak bisa tidur cukup.

Melewatkan tiga elemen tersebut akan membuat Anda mudah terserang penyakit dan merasa stres. Sekali lagi, tak akan ada satu pun pegawai yang akan bertahan dengan jadwal kerja yang terlalu padat. Ingat, bekerja hingga Anda sakit justru akan menganggap Anda sebagai pegawai yang tidak profesional.

2. Mengurangi kreativitas

Saat bekerja, Anda perlu waktu untuk fokus kembali pada pekerjaan. Jika jadwal kerja terlalu padat bahkan untuk sekadar melakukan hobi pribadi, imajinasi dan kreativitas dapat langsung berkurang drastis.

Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan berisitirahat yang cukup. Dengan begitu, berbagai gagasan cemerlang akan muncul saat menjalani karir.

3. Tidak bekerja cerdas

Perlu diketahui, bekerja keras bukanlah kunci untuk menggapai kesuksesan. Seseorang bisa sukses hanya dengan bertindak cerdas dengan menuntaskan berbagai pekerjaan di kantor.

Sementara menghabiskan terlalu banyak waktu di kantor menandakan Anda belum bekerja dengan cerdas. Padahal bekerja dengan cerdas menandakan kemampuan Anda mengoptimalkan proses kerja dan menunjukkan kepemimpinan dalam berkarir.

Sebaliknya, bekerja terlalu keras menunjukkan rendahnya kepemimpinan dan membuat atasan memberikan penilaian negatif pada Anda.

4. Kewalahan dalam bekerja

Bagi Anda yang membutuhkan lebih dari 80 jam per minggu untuk bekerja, si bos akan memandang kinerja Anda negatif. Para atasan akan menilai Anda lamban dan tidak mampu bekerja dengan baik sehingga terlihat kewalahan saat menunaikan tugas di kantor.

Artinya, sang atasan akan menganggap Anda tidak mampu mengemban tanggung jawab baru.

5. Tidak memiliki prioritas

Jangan buang-buang waktu Anda dengan mengerjakan tugas yang tidak dapat meningkatkan karir pribadi. Misalnya, jangan membuang waktu terlalu banyak untuk sekadar mengecek atau membalas email.

Alokasikan waktu dengan baik untuk mengerjakan berbagai tugas dengan mendahulukan pekerjaan yang paling penting. Itu semua hanya bisa dilakukan dengan menentukan prioritas terlebih dulu.

Tanpa prioritas kerja, kemampuan kerja Anda akan melambat dan harus menghabiskan banyak waktu untuk satu pekerjaan yang tidak terlalu penting.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini