Sukses

Pemerintah Pastikan Pasokan Bahan Pangan Aman

Pemerintah mengklaim tidak ada gangguan ketersediaan bahan pangan di Indonesia akibat sejumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus memantau pasokan dan distribusi pangan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) rutin yang digelar setiap Rabu. Hal ini menyusul pasca terjadinya sejumlah bencana di berbagai daerah, seperti banjir di Manado dan letusan gunung Sinabung dan Kelud.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Rabu (5/3/2014) rakor yang berlangsung selama dua jam itu menghasilkan beberapa kesimpulan menyangkut stok dan harga bahan pangan, yakni beras, cabai rawit, dan sebagainya.

Rapat ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak serta Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso.  

Menurut Hatta, hasil rapat hari ini menyimpulkan tidak terdapat tanda-tanda gangguan pada ketersediaan bahan pangan di Indonesia.

"Harga-harga relatif stabil sehingga kondisi ini yang membuat inflasi di Februari dibanding Januari 2014. Memang ada kenaikan harga beberapa komoditas, seperti cabai rawit yang melonjak sampai 93%. Ini harus kita cermati," ujar Hatta.

Penyebabnya, kata Hatta, akibat gangguan transportasi dan jalan sehingga distribusi bahan pangan menjadi tersendat. Kondisi ini ikut mengerek kenaikan harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional.

Di sisi lain, dia menjelaskan, lahan pertanian yang mengalami kerusakan parah (puso) karena bencana alam mencapai 40 ribu hektare (ha). Pemerintah akan mengganti kerusakan lahan petani.

"Menteri Pertanian akan memberikan bantuan sesuai kriteria yang sudah ditetapkan. Dananya diambil dari dana cadangan senilai Rp 2 triliun. Dana itu memang spesifik dialokasikan untuk bantuan petani dari gangguan iklim ekstrim, seperti banjir, curah hujan tinggi dan kekeringan," terangnya.

Selain itu, Hatta mengaku pemerintah telah membagikan beras miskin (raskin) untuk dua bulan di Februari ini. Penyaluran raskin sudah berjalan 80% sehingga diharapkan mampu menjaga inflasi seperti yang ditargetkan Bank Indonesia (BI) sebesar 4,5 plus minus 1% di tahun ini.

"Akhir tahun lalu stok beras di Bulog sebanyak 2 juta ton. Dan posisi sekarang 1,7 juta ton. Ini normal karena Bulog akan terus meningkatkan pembeliannya," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.