Jadi `Komandan` Pramuka DKI, Sylviana Fokus `Yayasan Bencana`

Sylviana yang juga merupakan mantan Kepala Satpol PP itu dilantik bersama dengan 42 pengurus Kwarda DKI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Feb 2014, 13:39 WIB
Gubernur DKI Jakarta Jokowi melantik mantan None Jakarta Sylviana Murni sebagai Kepala Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta, 3 hari lalu. Sylviana yang juga merupakan mantan Kepala Satpol PP itu dilantik bersama dengan 42 pengurus Kwarda DKI.

Sylviana mengaku, sejak dilantik Jokowi terus berupaya meningkatkan kualitas anggota dan para pembina Pramuka. Selain itu, dia juga berencana untuk mendirikan sebuah Yayasan Pramuka yang bertujuan mengelola bantuan bagi para korban bencana di Jakarta.

"Saya memikirkan untuk membuat Yayasan Pramuka. Ini untuk mengelola bantuan donator untuk korban banjir dan bencana alam, apalagi selama ini adik-adik Pramuka ikut aktif membantu para pengungsi banjir selama lebih dari sebulan ini," Sylviana di Jakarta, Minggu (23/2/2014).

Sebagai komandan baru Pramuka di Jakarta, Syliviana diharapkan dapat membenahi Pramuka dari tingkat atas hingga ke tataran sekolah-sekolah. Hal inilah yang diungkapkan Kepala Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Timur Ibnu Hajar Baedhowi kepada Liputan6.com.

"Tentunya banyak harapan dan pembenahan yang dilakukan oleh ketua yang baru saat ini untuk memajukan pramuka di Jakarta dari tingkatan daerah, cabang, ranting, sampai ke tingkatan gugus depan (gudep)," ujar Ibnu.

Menurut Ibnu, Sylviana yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI itu juga diharapkan bisa menjadikan gerakan Pramuka di sekolah sebagai kegiatan ekstrakulikuler favorit di sekolah. Pramuka harus dapat bersaing dengan ekstrakulikuler lainnya.

"Apalagi sekarang ada SK (surat keputusan), tiap SMA dan SMP wajib mengikuti Pramuka. Tetapi walau wajib, Pramuka harus bisa bersaing dengan ekskul-ekskul lain di sekolah yang saat ini jumlahnya makin banyak," kata dia.

Selain itu, Ibnu juga berharap agar Sylviana dapat menambah anggaran Pramuka di tiap cabang hingga ke ranting. Pasalnya, menurut Ibnu, jumlah anggaran yang ada saat ini dirasa sangat kurang.

"Per cabang, kita hanya mendapat 100 juta per tahun. Itu sangat kurang, apalagi untuk membenahi gugus depan, per tahun hanya mendapat 6 juta. Jadi seperti 'Hidup segan mati tak mau'," kata dia.

Idealnya, kata Ibnu, agar Pramuka Jakarta semakin maju, Pemerintah harus memberikan anggaran yang cukup besar. Apalagi saat ini pembiayaan kegiatan gugus depan melalui sumbangan swadaya. "Idealnya Rp 1 miliar untuk tiap cabang, kalau Pramuka di Jakarta ingin maju, semoga Bu Sylvi bisa mewujudkannya," harap Ibnu. (Ndy/Ism)

Baca juga:
Jokowi Lantik Mantan None Jakarta Jadi Kepala Pramuka Jakarta

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya