[VIDEO] Status Gunung Kelud Ditentukan Malam Ini

Status Kelud akan dievaluasi setelah melihat aktivitas vulkanik Gunung Status Gunung Kelud akan ditentukan pada nanti malam pukul 24.00.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Feb 2014, 19:31 WIB
Letusan Gunung Kelud pada 13 Februari 2014 lalu menghancurkan kubah lava Gunung Kelud yang dikenal sebagai anak gunung. Material kubah lava itulah yang sebagian dilontarkan saat letusan. Hingga Rabu pagi, Gunung Kelud masih berstatus awas.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (19/2/2014), gempa tremor dalam skala rendah masih terekam di kawah Gunung Kelud. Kondisi ini menunjukkan masih adanya aktivitas vulkanik pada gunung setinggi 1.731 meter di atas permukaan laut ini. Hingga Rabu pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan status Gunung Kelud di level awas.

Berdasarkan foto satelit yang dimiliki oleh PVMBG, ditengarai letusan Kelud mengakibatkan kubah lava Gunung Kelud hilang. Material kubah lava ini yang dilontarkan saat letusan selain material vulkanik di dalam kawah.

Penanggungjawab Gunung Api Jawa Timur-Jawa Tengah, Umar Rosadi, mengatakan status Kelud akan dievaluasi setelah melihat aktivitas vulkanik pada nanti malam pukul 24.00.

Hilangnya kubah lava Gunung Kelud ini menjadi pukulan bagi sektor pariwisata Kabupaten Kediri. Anak gunung yang muncul setelah letusan efusif Gunung Kelud pada 3 November 2007 ini telah tujuh tahun menjadi ikon wisata Kelud. Bahkan pada 2011 wisata anak Gunung Kelud diberi penghargaan sebagai anugerah wisata terbaik Jawa Timur

Sementara itu, lahar hujan menerjang sejumlah kali yang berhulu di Gunung Kelud. Seluruh warga yang bermukim di sekitar aliran lahar diminta waspada dan menjauh dari terjangan lahar.

Inilah detik-detik awal terjangan lahar hujan dari lereng Gunung Kelud ke Kali Puncu di Desa Puncu, Kediri, Jawa Timur. Pada pukul 16.00 kemarin, lahar hujan pertama kali melanda Puncu yang jaraknya hanya 5 km dari Gunung Kelud. Lahar hujan bersifat panas karena membawa pasir abu bebatuan dan juga awan panas.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono menyatakan sedikitnya 103 juta m3 material vulkanik tersembur pada letusan Kamis malam lalu dan berpotensi menjadi lahar hujan. Lahar hujan bisa bersifat panas dan dingin tergantung material yang terbawa.

Seluruh warga diminta waspada dan tidak menonton lahar hujan di jembatan. Dikhawatirkan akan menimbulkan erosi yang bisa merubuhkan jembatan. (Dvr/Yus)

Baca juga:
Diprediksi Hujan Seminggu, Waspadai Banjir Lahar Dingin Kelud
[VIDEO] Banjir Lahar Dingin Kelud, Desa Pandansari Terisolir
[VIDEO] Banjir Lahar Dingin Kelud, Desa Pandansari Terisolir

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya