Soal Kenaikan Elpiji, SBY Minta Solusi Pro Rakyat dari Boediono

Presiden SBY mengintruksikan Wakil Presiden Boediono untuk melaporkan hasil rapat pembahasan kenaikan elpiji, hari Minggu.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 05 Jan 2014, 02:44 WIB
Kenaikan harga elpiji non subsidi tabung 12 kilogram kian meresahkan masyarakat. Sebab, harga sembako atau sembilan harga bahan pokok juga mulai naik. Kini harga jual elpiji mencapai Rp 140.000 hingga Rp 150.000, yang awalnya dijual antara Rp 90.000-Rp 100.000 per tabung.

Melihat permasalahan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tegas mengintruksikan kepada Wakil Presiden Boediono untuk melaporkan hasil rapat pembahasan kenaikan elpiji, pada hari ini, Minggu (5/1/2013).

"Minggu 5 Januari 2014, saya minta Wapres laporkan hasilnya di Halim beserta solusi yang pro rakyat," tulis SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono, Minggu (5/1/2014).

Wapres Boediono menggelar rapat koordinasi bersama para menteri ekonomi, PT Pertamina, dan pihak terkait lainnya pada Sabtu sore kemarin. Menurut Presiden SBY, pertemuan tersebut untuk mencari solusi terbaik agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga jual elpiji 12 kilogram dari Rp 5.850 per kilogram menjadi Rp 9.809 per kilogram.

"Kemarin saya instruksikan wapres pimpin rapat kabinet untuk carikan solusi. Arahan saya, jangan sampai meningkatkan inflasi dan bebani rakyat," kata SBY. (Tya/Rmn)

Baca juga:

SBY: Kenaikan Elpiji Harusnya Tidak Boleh Terjadi
Elpiji Mahal, Biogas Kotoran Sapi Pun Jadi Alternatif

Harga Elpiji Melambung, Tukang Tahu Ini `Nyantai`
Priyo: Elpiji 12 Kg Naik Saat DPR Reses Keputusan Kurang Ajar

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya