Sosialisasi BLSM dan KPS Kacau, Pembagian Raskin Membengkak

Pembagian beras untuk masyarakat miskin melampaui target dari 15,5 juta rumah tangga menjadi 34,69 juta rumah tangga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jan 2014, 20:26 WIB
Jumlah masyarakat yang mengikuti program beras miskin (Raskin) melonjak tajam. Pembagian beras untuk masyarakat miskin itu melampaui target dari 15,5 juta rumah tangga menjadi 34,69 juta rumah tangga.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),  Suryamin mengatakan, membengkaknya jumlah masyarakat yang mendapat Raskin pada periode September tersebut mempengaruhi hitungan jumlah orang miskin di Indonesia.

"Ini secara jelas akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat miskin di perkotaan maupun pedesaan," kata Suryamin, di kantor BPS, Jakarta, Kamis (2/1/2013).

Di kesempatan terpisah, Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),  Vivi Yulaswati mengungkapkan, hal tersebut terjadi karena ada Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang masih mengalami perubahan data pemiliknya.

"Penyaluran raskin Juni -Juli, kami sudah menyalurkan sampai akhir Agustus ternyata masih ada perubahan KPS sehingga yang bersangkutan belum bisa nerima, bulan September menerima tepat sasaran belum terjadi," tutur Vivi.

Selain itu, sosialisasi program tersebut juga tidak mudah, ada pertukaran antara kartu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dengan Kartu Perlindungan Sosial (KPS), hal ini juga membuat  pembagian raskin membengkak.

"Sosialisasi di lapangan tidak semudah saat kami rencanakan, banyak terjadi di lapangan, kartu BLSM digunakan raskin, artinya dengan sasaran raskin ada sebagian yang harusnya tidak dapat lagi menjadi dapat," pungkas Vivi. (Pew/Ahm)


Baca Juga:

Ada Pemda Tolak Salurkan Raskin, Agung Laksono : Kok Tega

Hati-hati, Bulog Impor Beras Lagi Jika Ketersediaan Tak Dijaga

Puluhan Ribu Kartu `Sakti` BLSM Diperbaiki

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya