Diyakini mengajarkan ajaran menyimpang kepada para santrinya, sebuah pondok pesantren di Sragen, Jawa Tengah dikepung ratusan warga. Dalam peristiwa tersebut, 2 polisi terluka akibat lemparan batu.
Seperti tayangan Liputan 6 Pagi SCTV Sabtu (19/10/2013), ratusan warga Desa Jetak, Sragen, Jawa Tengah ini Jumat 18 Oktober siang mendatangi dan berupaya merusak Pondok Pesantren Pasujudan Santri Luwung. Warga kesal karena pesantren itu dinilai mengajarkan ajaran menyimpang dari Islam.
Polisi berupaya menenangkan warga, namun karena banyaknya warga mereka kewalahan. Warga tetap memaksa masuk ke pondok yang dikelilingi pagar tembok. Sebagian warga melempari pesantren dengan batu.
Kapolres Sragen AKBP Dhani Hernando mengatakan, akibat kejadian ini 4 polisi terluka akibat terkena lemparan batu. Seorang warga lainnya yang dicurigai sebagai provokator ditangkap.
Menurut warga, Pesantren Pasujudan Santri Luwung yang terletak di tengah Desa Jetak ini menggelar ritual tak lazim. Seperti menyembah candi-candi di dalam kompleks pesantren. Karena itulah, bangunan mirip candi itu dihancurkan massa.
Beberapa waktu lalu Pesantren Pasujudan juga didatangi dan diawasi. Kejadian itu mereda setelah petugas kepolisian melakukan mediasi terhadap kedua pihak. (Rmn)
Seperti tayangan Liputan 6 Pagi SCTV Sabtu (19/10/2013), ratusan warga Desa Jetak, Sragen, Jawa Tengah ini Jumat 18 Oktober siang mendatangi dan berupaya merusak Pondok Pesantren Pasujudan Santri Luwung. Warga kesal karena pesantren itu dinilai mengajarkan ajaran menyimpang dari Islam.
Polisi berupaya menenangkan warga, namun karena banyaknya warga mereka kewalahan. Warga tetap memaksa masuk ke pondok yang dikelilingi pagar tembok. Sebagian warga melempari pesantren dengan batu.
Kapolres Sragen AKBP Dhani Hernando mengatakan, akibat kejadian ini 4 polisi terluka akibat terkena lemparan batu. Seorang warga lainnya yang dicurigai sebagai provokator ditangkap.
Menurut warga, Pesantren Pasujudan Santri Luwung yang terletak di tengah Desa Jetak ini menggelar ritual tak lazim. Seperti menyembah candi-candi di dalam kompleks pesantren. Karena itulah, bangunan mirip candi itu dihancurkan massa.
Beberapa waktu lalu Pesantren Pasujudan juga didatangi dan diawasi. Kejadian itu mereda setelah petugas kepolisian melakukan mediasi terhadap kedua pihak. (Rmn)
