Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi optimistis pembuatan e-KTP untuk 172 jiwa akan selesai dan tersalurkan hingga akhir 2013 mendatang.
"Kami targetkan sampai akhir tahun ini selesai. Target 172 juta penduduk, dari potensinya sekitar 190 juta penduduk yang memiliki umur mulai dari 17 tahun," ujar Gamawan ketika ditemui dalam acara penandatanganan kerjasama pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi di Kantor BPK, Jakarta, Senin (30/9/2013).
Gamawan menjelaskan, dana anggaran yang diberikan pemerintah pusat dalam pembuatan e-KTP hanya untuk 172 juta penduduk, sedangkan sisanya 20 juta penduduk dipastikan tak menerima e-KTP karena kebatasan dana.
"Untuk yang dapat e-KTP hanya 172 juta penduduk. Sedangkan sisanya, hanya KTP yang reguler dan biasa saja," tegasnya.
Sampai kini, lanjut Gamawan, Kemendagri sudah mencetak e-KTP untuk 148 juta penduduk. Tapi, dari jumlah tersebut masih ada yang belum dibagikan. Adapun penyebabnya ialah banyak masayakat yang berada di pulau jauh dari perbatasan.
Memang produk e-KTP ini tidak dilakukan secara online, sehingga harus dijemput ke lokasi masyarakatnya langsung. Jadi, pembuatanannya, Kemendagri haru menjemput satu-satu ke Kecamatan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam sistem e-KTP tersebut.
"Kita di sini terus menjemput masyarakat ke setiap kecamatan. Termasuk yang baru berumur 17 tahun sekitar 4 juta orang dalam satu tahun," tukas Gamawan. (Ali/Ism)
"Kami targetkan sampai akhir tahun ini selesai. Target 172 juta penduduk, dari potensinya sekitar 190 juta penduduk yang memiliki umur mulai dari 17 tahun," ujar Gamawan ketika ditemui dalam acara penandatanganan kerjasama pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi di Kantor BPK, Jakarta, Senin (30/9/2013).
Gamawan menjelaskan, dana anggaran yang diberikan pemerintah pusat dalam pembuatan e-KTP hanya untuk 172 juta penduduk, sedangkan sisanya 20 juta penduduk dipastikan tak menerima e-KTP karena kebatasan dana.
"Untuk yang dapat e-KTP hanya 172 juta penduduk. Sedangkan sisanya, hanya KTP yang reguler dan biasa saja," tegasnya.
Sampai kini, lanjut Gamawan, Kemendagri sudah mencetak e-KTP untuk 148 juta penduduk. Tapi, dari jumlah tersebut masih ada yang belum dibagikan. Adapun penyebabnya ialah banyak masayakat yang berada di pulau jauh dari perbatasan.
Memang produk e-KTP ini tidak dilakukan secara online, sehingga harus dijemput ke lokasi masyarakatnya langsung. Jadi, pembuatanannya, Kemendagri haru menjemput satu-satu ke Kecamatan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam sistem e-KTP tersebut.
"Kita di sini terus menjemput masyarakat ke setiap kecamatan. Termasuk yang baru berumur 17 tahun sekitar 4 juta orang dalam satu tahun," tukas Gamawan. (Ali/Ism)
