9 Negara yang Punya Kakek Nenek Terkaya di Dunia (2)

Dengan banyaknya jumlah populasi lansia, pemerintah di setiap negara harus menyediakan sistem pensiun yang dapat menjamin kehidupannya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 26 Sep 2013, 07:40 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memprediksi jumlah masyarakat lanjut usai (lansia) akan meningkat hingga 2 miliar jiwa pada 2050 mendatang. Artinya hampir satu dari lima orang di dunia merupakan lansia. Dengan banyaknya jumlah populasi lansia, pemerintah di setiap negara harus menyediakan sistem pensiun yang dapat menjamin kehidupannya.

Seperti dilansir dari CNBC, Kamis (26/9/2013), setiap negara bertanggung jawab menjamin kehidupan para pensiun yang rata-rata berusia 65 tahun ke atas. Dana pensiun di beberapa negara mencakup jaminan kesehatan, biaya hidup bahkan dana untuk berlibur mencapai lebih dari Rp 100 juta per tahun.

Sementara itu, di beberapa negara lain para pensiun yang memiliki lebih dari tiga anak juga mendapat jumlah insentif tambahan dari pemerintah. Norwegia memimpin dengan rata-rata pendapatan bruto pensiun berjumlah US$ 78.637 atau Rp 903,3 juta.

Berikut empat negara di mana para lansia hidup makmur tanpa kekurangan uang:



6. Belgia

Rata-rata pendapatan bruto masyarakat berusia 65 tahun ke atas: US$ 50.721 atau Rp 582,6 juta

Angka tersebut hampir setara dengan 3,5 kali lipatnya rata-rata pendapatan bruto global pada 2012. Meski pendaptannya masih berkisar di atas US$ 50 ribu, tapi jumlah tersebut sudah turun sebesar US$ 3.600 sejka 2008.

Penduduk Belgia memiliki hak untuk mulai menerima dana pensiunnya di usia 60 tahun jika masa kerjanya sudah lebih dari 38 tahun. Dana pensiun biasanya berjumlah 60% dari rata-rata gaji pegawai aktif jika istri atau suaminya tidak berpenghasilan.

Sistem pengelolaan pensiun di Belgia juga sudah termasuk dana liburan yang bisa diambil sejak tahun ke dua. Pensiunan berkeluarga menerima dana sebesar US$ 980 (Rp 11,25 juta) sementara yang masih sendiri menerima dana US$ 785 atau Rp 9,01 juta.



7. Amerika Serikat (AS)

Rata-rata pendapatan bruto masyarakat berusia 65 tahun ke atas: US$ 46.361 atau Rp 532,5 juta

Penduduk lansia AS mengalami peningkatan Rata-rata pendapatan bruto sebanyak hampir 12% sejak 2009 menjadi US$ 46.361 atau Rp 532,5 juta tahun lalu. Pendapatannya tetap meningkat meski diterpa krisis finansial glonal.

Di antara tempat terbaik untuk para pensiun di AS, Tennessee dan Louisiana masing-masing menempati posisi pertama dan kedua. Penetapan posisi tersebut mengacu pada beberapa faktor termasuk angka pajak yang rendah dan biaya hidup para pensiun.

Sayangnya, sebuah studi yang dilakukan National Council on Aging menunjukkan jutaan lansia di AS melewatkan dana bantuan sebanyak lebih dari US$ 20 miliar. Hal ini karena para lansia tak mengetahui adanya dana bantuan tersebut.





8. Belanda

Rata-rata pendapatan bruto masyarakat berusia 65 tahun ke atas: US$ 44.345 atau setara Rp 509,4 juta

Populasi lansia di Belanda mengalami penurunan pendapatan bruto menjadi US$ 44.345 atau setara Rp 509,4 juta pada 2012 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pendapatan tercatat masih tinggi sejak 2010 saat pemerintah Belanda meningkatkan batas usia pensiun menjadi 67 tahun.

Meskipun para lansia di Belanda memiliki pendapatan bruto tertinggi di dunia, tapi mereka masih merasa tak puas. Dalam sebuah studi yang dirilis Transamerica Center for Retirement Studies, dari 12 negara Eropa, Amerika Utara dan Asia, tenaga kerja Belanda memprediksi pemangkasan anggara yang dilakukan pemerintah dapat membuat dana pensiunnya berkurang.

Meski demikian, sistem pensiun Belanda merupakan kedua yang terbaik di dunia.






9. Finlandia

Rata-rata pendapatan bruto masyarakat berusia 65 tahun ke atas: US$ 44.132 atau setara Rp 506,9 juta

Masyarakat berusia 65 tahun ke atas di Finlandia memiliki pendapatan bruto sebesar US$ 44.132 atau setara Rp 506,9 juta pada 2012. Angka ini tiga kali lipat dari rata-rata global.

Finlandia merupakan sakah satu negara yang memiliki sistem kesejahteraan rakyat paling komprehensif. Sistem tersebut memastikan penduduknya hidup dengan sangat sejahtera. 18% masyarakat lansia dari 5,4 juta warga Finlandia bergantung pada sistem yang juga mengelola dana pensiun, jaminan kesehatan, perumahan dan pendidikan anak.

Meski demikian, International Monetary Fund (IMF) menyatakan ekonomi Finlandia dapat memburuk mengingat populasi lansianya berpotensi menghambat potensi pertumbuhan negara. (Sis/Ndw)


Baca juga:

9 Negara yang Punya Kakek Nenek Terkaya di Dunia (1)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya