Satu Lagi yang Tak Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Temuan baru didapat para ahi dari Selandia Baru menyebutkan, minuman manis harus ditambahkan dalam daftar menu yang tidak boleh dikonsumsi

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 13 Sep 2013, 17:00 WIB
Encok atau asam urat memang menyengsarakan. Banyak makanan yang harus dihindari. Parahnya lagi, temuan baru yang didapat para ahi dari Selandia Baru menyebutkan, minuman manis harus ditambahkan dalam daftar menu yang tidak boleh dikonsumsi.
    
Daging merah, makanan laut dan bir sudah diketahui memicu tingginya asam urat, salah satu jenis rematik. Namun para ilmuwan di University of Otago dan University of Auckland juga telah menemukan varian gen manusia yang dapat "berubah jahat" ketika dipengaruhi oleh minuman manis.
    
Studi itu memperlihatkan ketika varian gen SLC2A9 berperilaku benar, gen tersebut membantu mengangkut asam urat ke luar aliran darah dan memfasilitasi pembuangannya melalui ginjal.
    
"Namun ketika varian gen ini mengonsumsi minuman manis, gen ini membawa ciri khas Jekyll and Hyde. Fungsi nyata varian gen tersebut berubah, yaitu asam urat malah diangkut kembali ke dalam aliran darah dan risiko encok meningkat," kata Asisten Profesor Tony Merriman, dari Departement of Biochemistry di University of Otago.

"Jadi bukan hanya gula yang meningkatkan asam urat di dalam darah akibat pemrosesan di lever. Namun juga secara langsung ikut campur dalam pembuangan asam urat dari ginjal. Ini adalah interaksi yang sangat tak bisa diramalkan," ujar Tony.

"Setiap 300 militer porsi minuman dengan pemanis gula setiap hari meningkatkan peluang encok sampai 13 persen," katanya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (13/9/2013).
    
Dari hasil penelitian tersebut, ia menyarankan selain mengkonsumsi obat dari dookter,  orang yang menderita encok mesti menghindari minuman manis.
    
Encok disebabkan ketika asam urat di dalam darah meningkat dan mengkristal di persendian, sehingga terjadilah radang. Itu adalah bentuk rematik paling umum terutama di kalangan pria, dan memiliki hubungan kuat dengan penyakit metabolis ain seperti sakit ginjal, jantung dan diabetes.

(Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya