Membedakan Antara Daging Sapi dan Babi

Jelang lebaran, banyak daging yang tidak sesuai harapan 'bertebaran' di pasar-pasar. Agar tak tertipu, berikut cara bedakan beberapa daging

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 05 Agu 2013, 11:30 WIB
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Onah di Pandeglang mengharapkan agar masyarakat mewaspadai adanya penjualan daging yang kurang sehat, seperti dicampur formalin atau daging ayam mati kemarin (tiren) untuk ayam dan daging oplosan untuk sapi/kerbau.

"Ada beberapa ciri yang gampang diketahui oleh masyarakat. Untuk daging yang menggunakan formalin misalnya biasanya tidak dihinggapi lalat, sedangkan daging ayam tiren teksturnya lembek dan warnanya lebih pucat," ujarnya.
    
Onah juga menjelaskan, ada beberapa perbedaan antara daging sapi/kerbau dengan babi hutan atau celeng yang bisa diketahui oleh masyarakat.
    
Dari warna,  daging babi  lebih pucat dari daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam. Kemudian serat daging sapi lebih padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas, berbeda dengan babi yang seratnya samar dan sangat renggang.
    
Perbedaan lainnya, lemak daging  babi memiliki tekstur  lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging sapi agak kering dan tampak berserat.
    
"Tekstur pada daging sapi lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan," katanya.
    
Aroma daging sapi dengan babi, kata dia, juga berbeda. Untuk daging babi memiliki aroma khas, sementara aroma daging sapi telah diketahui semua masyarakat.
    
Onah juga menyatakan, telah menyampaikan imbauan pada para pedagang agar tidak menjadikan kesempatan tingginya harga serta banyaknya permintaan terpadah daging menjelang Lebaran, untuk melakukan penyimpangan dengan melakukan pengoplosan.

(Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya