Ratusan warga Batang, Jawa Tengah, terlibat bentrok dengan aparat dan satpam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bentrokan dipicu kemarahan warga setelah sawah mereka yang belum dibebaskan pengembang PLTU diinjak-injak aparat.
Tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu dini hari (31/7/2013), dengan menggunakan dua unit truk, puluhan aparat TNI-Polri dan satpam pembangkit PLTU berusaha menyelamatkan diri dari amukan warga. Bentrokan itu terjadi saat pengembang PLTU yang dikawal ketat aparat keamanan akan melakukan pengeboran di sekitar areal persawahan.
Lantaran kesal, warga kemudian mendatangi balai desa setempat yang selama ini dijadikan posko pembangunan PLTU. Bahkan, seorang pegawai nyaris menjadi bulan-bulanan warga yang tengah marah. Tak puas, warga kemudian melampiaskan amarahnya dengan merusak dan menyegel balai desa setempat.
Warga yang terdiri dari 3 desa, yakni Desa Karanggeneng, Ponowareng, dan Roban yang bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan ini memprotes rencana pembangunan PLTU senilai lebih dari Rp 37 triliun yang berdiri di atas areal persawahan mereka. (Ali)
Tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu dini hari (31/7/2013), dengan menggunakan dua unit truk, puluhan aparat TNI-Polri dan satpam pembangkit PLTU berusaha menyelamatkan diri dari amukan warga. Bentrokan itu terjadi saat pengembang PLTU yang dikawal ketat aparat keamanan akan melakukan pengeboran di sekitar areal persawahan.
Lantaran kesal, warga kemudian mendatangi balai desa setempat yang selama ini dijadikan posko pembangunan PLTU. Bahkan, seorang pegawai nyaris menjadi bulan-bulanan warga yang tengah marah. Tak puas, warga kemudian melampiaskan amarahnya dengan merusak dan menyegel balai desa setempat.
Warga yang terdiri dari 3 desa, yakni Desa Karanggeneng, Ponowareng, dan Roban yang bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan ini memprotes rencana pembangunan PLTU senilai lebih dari Rp 37 triliun yang berdiri di atas areal persawahan mereka. (Ali)
