Hatta Rajasa Khawatir Harga Minyak Mentah Bergejolak

Menko Perekonomian berharap kudeta Mesir takkan berpengaruh pada kondisi fiskal Indonesia. Meski diakui hal ini memicu naiknya harga minyak.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jul 2013, 12:30 WIB
Menteri Kordinator Bidang Perkonomian Hatta Rajasa mengaku prihatin dengan meningkatnya gejolak keamanan di Mesir, terlebih setelah terjadinya aksi kudeta oleh pihak militer. Pemerintah khawatir ketidakstabilan politik Mesir akan mempengaruhi stabilitas persekonomian dan harga minyak dunia.

"Kita prihatin Mesir meningkat, ini bisa menimbulkan situasi pasar yang bisa tidak stabil, terutama bisa memicu harga minyak, ini bisa terpengaruh," kata Hatta, di Kantornya, Jakarta, Kamis (4/6/2013).

Hatta menambahkan, jika harga minyak dunia terus mendekati harga patokan yang ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar US$ 108, hal itu akan berdampak negatif untuk fiskal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dalam APBN US$ 108, per bulan Juni rata-rata US$ 106,5 sehingga sedikit dibawah ICP yang kita diprediksikan, namun tentu saja tren peningkatan tidak baik bagi fiskal, juga tidak baik bagi rangasangan perumbuhan ekonomi,"

Hatta menambahkan, pemerintah tidak ingin berspekulasi atas kenaikan harga minyak tersebut. Alasannya pergerakan harga minyak banyak dipengaruhi  oleh berbagai faktor.

"Tapi jangan sampai ada spekulasi membuat itu meningkat, karna itu memukul menaikan subsidi, impor kita dan menguras devisa," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala militer Mesir Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi mengumumkan pelengseran Morsi. Militer juga membekukan konstitusi Mesir. Ketua Mahkamah Konstitusi diminta menjalankan tugas-tugas kepresidenan hingga digelarnya pemilihan umum.

Tak hanya itu, militer Mesir juga menduduki stasiun televisi pemerintah. Setelah itu, militer menyerbu kantor berita Al Jazeera dan 3 stasiun televisi lain yang dinilai pro-Morsi.(Shd)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya