Belum adanya keputusan resmi dari pemerintah daerah setempat, membuat sopir angkot di Jakarta dan Depok menjerit. Para sopir pun tetap nekat menaikkan tarif sepihak karena besarnya kerugian mereka pascakenaikan harga BBM.
Diberitakan Liputan 6 SCTV, Selasa (25/6/2013), meski terancam sanksi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena menaikkan tarif sepihak, sejumlah sopir angkot di Ibukota tetap menaikkan tarif angkot. Para sopir mematok kenaikkan tarif antara 15 hingga 20 persen.
Keputusan menaikkan tarif secara sepihak ini terpaksa ditempuh demi menutupi biaya operasional yang membengkak. Para sopir mengaku kecewa terhadap lambannya Pemprov DKI dalam memutuskan kenaikkan tarif angkutan.
Di Depok, semua sopir angkot menaikkan tarif antara 20 hingga 30 persen. Kenaikkan tarif angkot di Depok terjadi di semua trayek antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
Kenaikkan tarif ini dilakukan sepihak oleh pengurus trayek, sambil menunggu keputusan resmi Organda yang tengah diajukan ke Pemkot Depok. (Frd/Ism)
Diberitakan Liputan 6 SCTV, Selasa (25/6/2013), meski terancam sanksi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena menaikkan tarif sepihak, sejumlah sopir angkot di Ibukota tetap menaikkan tarif angkot. Para sopir mematok kenaikkan tarif antara 15 hingga 20 persen.
Keputusan menaikkan tarif secara sepihak ini terpaksa ditempuh demi menutupi biaya operasional yang membengkak. Para sopir mengaku kecewa terhadap lambannya Pemprov DKI dalam memutuskan kenaikkan tarif angkutan.
Di Depok, semua sopir angkot menaikkan tarif antara 20 hingga 30 persen. Kenaikkan tarif angkot di Depok terjadi di semua trayek antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
Kenaikkan tarif ini dilakukan sepihak oleh pengurus trayek, sambil menunggu keputusan resmi Organda yang tengah diajukan ke Pemkot Depok. (Frd/Ism)
