Jumlah Investor Tak Beranjak dari Angka 500 Ribu

Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah menargetkan capai 1 juta investor di 2011 dan 2 juta investor di 2012. Namun nyatanya hingga Mei 2013, jumlah investor masih di seputar angka 500 ribu saja.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 21 Mei 2013, 15:10 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah menargetkan capai 1 juta investor di 2011 dan 2 juta investor di 2012. Namun nyatanya hingga Mei 2013, jumlah investor masih di seputar angka 500 ribu saja.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengakui masih kecilnya jumlah investor di Indonesia yang kini hanya sebesar 500.000 investor. Sedikitnya jumlah investor ini menurutnya, dikarenakan minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan industri keuangan Indonesia.

"Masih banyak masyarakat awam yang tidak berani untuk masuk ke dalam industri keuangan. Maka dari itu untuk memperlebar industri keuangan dapat dilakukan dengan menaikkan jumlah investor yang berani masuk pasar modal Indonesia," ujar Ito dalam acara Seminar Nasional Literasi Keuangan Menuju Masyarakat Cerdas Keuangan di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Menurut Ito, pasar modal harus terbuka bagi semua kalangan masyarakat, sehingga tidak hanya tidak dipenuhi oleh kalangan investor yang eksklusif saja. Maka dari itu, ia sangat setuju dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dalam memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya masuk indsutri perbankan, jasa asuransi dan pasar modal Indonesia.

"Kami sangat sepakat dengan OJK yang terus mendorong masyarakat agar masuk ke pasar modal Indonesia. Agar jumlah investor yang ada di pasar modal terus bertambah," ungkapnya.

Seperti diketahui, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan, kalau pasar modal Indonesia masih sangat kecil, karena masih kalah dengan Singapura Filipina, Malaysia dan Singapura. Kapitalisasi pasar Indonesia baru sebesar Rp 5.200 triliun dan jumlah emiten masih sebanyak 426 emiten.

Padahal potensi pasar modal Indonesia masih sangat besar, dengan pertumbuhannya yang paling tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya di kawasan ASEAN. (Dis/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya