Korban Pemotongan Kelamin Ternyata Anak Pesantren

"Anak saya itu anak baik, dia anak pesantren, dia belajar di pesantren sampai 6 tahun," kata Ibunda Abdul Muhyi, Arrah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Mei 2013, 15:43 WIB
Abdul Muhyi (22) saat ini tengah berada di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan. Ia mengalami pendarahan hebat setelah alat kelaminnya dipotong hingga putus oleh orang yang diduga waria berinisial UM pada Selasa 14 Mei dini hari di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Ibunda Abdul, Arrah, menyatakan putranya itu orang baik.

"Anak saya itu anak baik, dia anak pesantren, dia belajar di pesantren sampai 6 tahun," kata Arrah (56) kepada Liputan6.com, di RSUD Tangsel, Rabu (15/5/2013).

Meski diakui Abdul jebolan pesantren, namun Arrah tak tahu nama pesantren tersebut. Sementara Sahaya yang merupakan bibi dari korban menyatakan, Abdul belajar ilmu agama di Pesantren Araisiyah di Pamulang Barat.

Arrah menuturkan, Abdul tidak memiliki kerjaan tetap sejak dia lulus dari pesantren. Meski begitu, dia sempat bekerja sebagai sopir di perusahaan material. "Namun itu tidak bertahan lama," sambung wanita berusia 56 tahun itu.

Abdul merupakan korban pemotongan alat kelamin yang diduga dilakukan seorang waria berinisial UM. Dari penyataan sang ibu, disebutkan peristiwa tragis yang menimpa anaknya itu terjadi di belakang Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Pascakejadian, potongan alat kelamin Abdul tidak diketahui. Karena itu, terjadi pendarahan yang membuat kondisinya kritis. Dokter Mursal dari RSUD Tangsel yang bertanggung jawab terhadap Abdul memutuskan untuk melakukan operasi agar pendarahan itu dapat terhenti. (Ali/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya