Menkes Budi Sebut 3 Masalah Kesehatan yang Kerap Dialami Pemudik Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Seperti diungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, ketiga masalah kesehatan itu yakni dispepsia atau gangguan kesehatan, fatigue atau kelelahan parah, dan darah tinggi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 11 Apr 2024, 04:45 WIB
Eva Chairunisa mengatakan angka penumpang yang tiba di area Daop 1 Jakarta mulai mengalami peningkatan, di mana secara total pada hari ini terdapat sekitar 40 ribu pengguna yang tiba. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ada tiga masalah kesehatan yang sering dialami para pemudik. Seperti diungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, ketiga masalah kesehatan itu yakni dispepsia atau gangguan saluran pencernaan, fatigue atau kelelahan parah, dan darah tinggi.

"Tadi ada 15 pemudik yang masuk teregistrasi mendapatkan pelayanan kesehatan di posko kesehatan,” kata Budi ketika meninjau Posko Kesehhahtan di Rest Area KM 102, Selasa (9/4).

Sebanyak 14 orang dari 15 pemudik itu kemudian mendapat pelayanan kesehatan hingga tuntas. Sementara 1 orang lainnya yang mengalami gangguan pencernaan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang sudahh disiagakan.

Kecelakan juga menjadi salah satu indikator kesehatan yang harus diperhatikan ketika arus mudik Lebaran berlangsung. Dengan disediakannya pos kesehatan di sejumlah titik, pemerintahh berharap penanganan kecelakaan bisa dilakukan lebih cepat agar menurunkan angka kasus kematian lebih banyak.

Menkes mengigatkan seluruh pemudik untuk lebih berhati-hati saat berkendara.

“Menyetirnya hati-hati. Jangan sampai ngantuk! Tekanan darah juga harus dalam kondisi baik,” katanya.

Dalam kesepatan itu, Menkes Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan kondisi kesehatannya. Jika merasa lelah, ia mengingatkan masyarakat segera beristirahat. Bahkan, Menkes menganjurkan, pengemudi untuk berhenti sebentar di rest area setelah menyetir selama 4 jam agar terhindar dari kecelakaan.

Selain melayani pemeriksaan penyakit dasar bagi para pemudik, cek tensi darah, gula, dan kolesterol, pos kesehatan rest area KM 102 juga menyiapkan kesiagaan kegawatdaruratan.

 

2 dari 4 halaman

Pos Kesehatan Dilengkapi dengan Perlengkapan Emergency

Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Obrin Parulian mengatakan, pos kesehatan tersebut menyediakan tabung oksigen dan oksigen konsentrasi sebanyak 5 buah.

“Kemudian, ada fasilitas rujukan ambulans emergency dengan kelengkapan yang memang sudah standar emergency. Jadi, ketika ada kegawatdaruratan di sini, langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat,” jelas Obrin.

Terdapat 2 rumah sakit rujukan yang telah disiagakan, yaitu RS Hamori di pintu keluar tol KM 110 dan RSUD Subang.

“Jadi kalau ada kegawatdaruratan di sini menuju ke rs terdekat, bisa dilakukan stabilisasi dalam ambulans emergency,” kata Obrin.

 

3 dari 4 halaman

2 RS Rujukan

Terdapat 2 rumah sakit rujukan yang telah disiagakan, yaitu RS Hamori di pintu keluar tol KM 110 dan RSUD Subang.

“Jadi kalau ada kegawatdaruratan di sini menuju ke rs terdekat, bisa dilakukan stabilisasi dalam ambulans emergency,” kata Obrin.

4 dari 4 halaman

Disediakan Layanan Kesehatan Tradisional

Di beberapa posko kesehatan, termasuk Rest Area KM 104, tersedia juga layanan kesehatan tradisional seperti jamu-jamuan dan layanan akupresur dengan tenaga profesional terlatih.

Pengendara yang mengalami pegal-pegal dan kurang konsentrasi bisa mendapatkan layanan akupresur di posko-posko tertentu yang menyediakan layanan kesehatan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya