PT Pos Indonesia (Persero) menargetkan pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun pada tahun ini, terutama dari jasa pengiriman uang.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana mengatakan target pendapatan tersebut meningkat Rp 1 triliun dari realisasi pendapatan sepanjang 2012 yang sebesar Rp 3,3 triliun. Sebagian besar pendapatan tersebut berasal dari jasa pengiriman barang dan surat.
"Pengiriman mail dan parsel sumbang pendapatan terbesar, hingga 54 % dan sisanya dari jasa keuangan, serta logistik," kata Ketut, Kamis (4/4/2013).
Dia menambahkan, pihaknya memprediksi pada tahun ini ada peningkatan pendapatan dari pengiriman jasa keuangan sebesar 40%. Hal ini akan membuat pendapatan perusahaan pengantar surat pelat merah juga naik.
Selain itu, Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlambang burung merpati itu, berencana mengembangkan bisnisnya dengan membangun sejumlah hotel berbiaya rendah di beberapa daerah.
"Akan dibangun di sejumlah daerah di Indonesia, lahannya PT Pos yang tidak terpakai. Langkah ini juga sebagai pemanfaatan aset yang tidak terpakai," pungakas dia. (Pew/Nur)
Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana mengatakan target pendapatan tersebut meningkat Rp 1 triliun dari realisasi pendapatan sepanjang 2012 yang sebesar Rp 3,3 triliun. Sebagian besar pendapatan tersebut berasal dari jasa pengiriman barang dan surat.
"Pengiriman mail dan parsel sumbang pendapatan terbesar, hingga 54 % dan sisanya dari jasa keuangan, serta logistik," kata Ketut, Kamis (4/4/2013).
Dia menambahkan, pihaknya memprediksi pada tahun ini ada peningkatan pendapatan dari pengiriman jasa keuangan sebesar 40%. Hal ini akan membuat pendapatan perusahaan pengantar surat pelat merah juga naik.
Selain itu, Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlambang burung merpati itu, berencana mengembangkan bisnisnya dengan membangun sejumlah hotel berbiaya rendah di beberapa daerah.
"Akan dibangun di sejumlah daerah di Indonesia, lahannya PT Pos yang tidak terpakai. Langkah ini juga sebagai pemanfaatan aset yang tidak terpakai," pungakas dia. (Pew/Nur)
