Kajian Strategi Integrasi Steam Jadi Pilar untuk Mencapai Pertumbuhan dan Pembangunan Berkelanjutan

Nexus EcoSTEAM merupakan sebuah think-tank yang bertujuan untuk mendorong dan mengawal pembangunan berkelanjutan, pengelolaan lingkungan hidup, dan sosial Indonesia dengan kerangka STEAM.

oleh Tim Lifestyle diperbarui 08 Jan 2024, 03:19 WIB
Ilustrasi ladang panel surya sebagai bagian dari pengadaan energi terbarukan. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Nexus EcoSTEAM merupakan sebuah think-tank yang bertujuan untuk mendorong dan mengawal pembangunan berkelanjutan, pengelolaan lingkungan hidup, dan sosial Indonesia dengan kerangka STEAM. Pada acara Talkshow “Menavigasi Indonesia”, mereka merilis website dan mempublikasi kajian yang telah mereka susun atas upaya mengintegrasikan STEAM di masyarakat Indonesia.

Talkshow tersebut berlangsung pada Jumat, 5 Januari 2024 di Balai Dewan Pakar, Jl. Prapanca II, Jakarta Selatan. Talkshow dihadiri oleh peserta dari berbagai background mulai dari mahasiswa, aktivis, akademisi, pengusaha, dan professional/pakar di bidangnya.

Seiring dengan perkembangan Indonesia yang terus mencapai kemajuan dan keberlanjutan, Nexus EcoSTEAM menyadari perlunya sebuah platform kolaboratif baik dari state actor maupun non-state actor untuk meningkatkan kontribusi terhadap visi kemajuan dan keberlanjutan Indonesia.

Nexus EcoSTEAM percaya kerja kolektif antara para pelaku industri, akademisi, masyarakat sipil, dan pembuat kebijakan dapat menjadi inisiator pembentuk masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Talkshow, "Menavigasi Indonesia” mengambil sub-tema Integrasi “STEAM Sebagai Pilar Mewujudkan Kemajuan & Keberlanjutan.” Acara ini menampilkan diskusi panel presentasi dan sesi tanya jawab interaktif yang menggali aspek-aspek utama pembangunan yang berkelanjutan, Triple Bottom Line (People Planet, Prosperity), konservasi lingkungan, Sustainable Development Goals, dan beragam inovasi.

Dalam Talkshow tersebut, Ir. Muliandy Nasution MH., MBA., salah satu ahli restrukturisasi keuangan menegaskan bahwa “Salah satu janji pada kampanye pilpres yang menarik untuk dianalisa adalah program makan siang dan susu gratis, tidak hanya karena manfaatnya bagi masyarakat seperti insentif pada roda perekonomian, peningkatan kualitas hidup dan SDM, tetapi juga dikarenakan program tersebut sangat mungkin dilakukan tanpa menggunakan APBN”.

 

2 dari 2 halaman

Kunci Pembangunan Energi Terbarukan

Ilustrasi lingkungan hidup. (Photo by Galang Daeng Sena on Unsplash)

Dampak positif dari program tersebut adalah penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan produktivitas UMKM, peningkatan belanja masyarakat sehingga perekonomian secara mikro akan menguat. Muliandy menambahkan tantangan pada eksekusi program bukan pada sumber pendanaan, tetapi bagaimana pengelolaan dan pertanggungjawaban alokasi pendanaan. Karena, program ini akan melibatkan banyak pihak sehingga memerlukan monitoring dan evaluasi yang ketat.

Sementara itu, praktisi energi terbarukan dan sustainable development Hokkop Situngkir, ST.,berpendapat bahwa “Hilirisasi adalah kunci pembangunan energi terbarukan Indonesia secara berkelanjutan. SDM Indonesia saat ini tidak kalah bersaing dengan SDM dari negara lain.

Hanya saja terkait riset dan adopsi teknologi harus diakselerasi dengan dorongan oleh negara melalui perguruan tinggi. Contoh aktual riset dan adopsi teknologi yang digunakan oleh Hokop Situngkir yaitu penerapan GIS (Geopraphic Information System) dan BIM (Building Information Modelling) dalam pengembangan energi terbarukan.”

Sebagai informasi, Nexus EcoSTEAM mengundang para pemimpin, pelaku industri, pakar, akademisi, dan masyarakat sipil untuk turut berpartisipasi secara kolaboratif dalam agenda pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka menata masa depan Indonesia yang lebih baik.

 

Infografis Optimisme KTT G20 di Tengah Krisis Pangan, Energi, Keuangan (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya